Tuesday, April 7, 2015

Fairest

Fairest (The Lunar Chronicles #3.5)
Penulis: Marissa Meyer
Jumlah halaman: 222 halaman
Tahun terbit: 2015
Penerbit: Feiwel & Friends
Format: paperback
Harga: Rp. 105.000 di Periplus
Rating Shiori-ko: 4/5
Sinopsis:

Fans of the Lunar Chronicles know Queen Levana as a ruler who uses her “glamour” to gain power. But long before she crossed paths with Cinder, Scarlet, and Cress, Levana lived a very different story—a story that has never been told … until now.


Resensi Shiroi-ko:
Setelah banyak beredar di kalangan book Tumblr dan sempat menyesal karena tidak segera membelinya, akhirnya aku menggunakan voucher dari Periplus untuk mendapatkan buku ini! 


Gaya Bahasa, Kosakata, dan Penyampaian
Melanjutkan dari 3 buku pertama, setiap pembaca pasti penasaran siapa kah Levana ini, Ratu yang dikenal suka bermain manipulasi untuk mendapatkan apa yang ia mau. Masih khas Marissa Meyer, tulisannya dalam buku Fairest pun juga mudah dicerna dengan bahasa-bahasa yang menyenangkan. Entahlah, karena latar kerajaan dalam buku ini sangat kental (istanasentris sekali malah), aku merasa kalau diksi-diksinya juga bagus dan indah (ketimbang 3 buku + 3 installment lainnya). 

via thelunarchroniclesbooks

Penyampaiannya tidak berat kok dan mungkin itulah salah satu poin kekuatan Marissa Meyer, membawa cerita istanasentris dengan indah namun mudah diikuti. Maka dari itu, tidak heran kalau ketika membaca Fairest, yang ada malah tidak mau berhenti, tahu-tahu tidak terasa kalau sudah habis. 

Marissa Meyer pandai mempermainkan emosi pembaca dan membuat terus menerus penasaran. Pemenggalan setiap bagian juga membuat pembaca merasa gemas bahkan terkaget-kaget. 

Plot
Latar cerita untuk buku ini adalah jauh sebelum tokoh Cinder ditemukan oleh sesama penghuni bulan. Tapi laju ceritanya adalah maju dan masih tetap menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. 

Penokohan
Tokoh utama dalam cerita ini adalah Levana dan Marissa Meyer benar-benar mencertiakan bagaimana Levana ini hidup semasa muda sehinga menjadi pribadinya yang saat ini begitu ingin menikahi Emperor Kai. Tapi tidak melulu sentral pada Levana. Terkadang pembaca dibawa melihat sosok kakaknya, Channary, yang seharusnya menjadi ratu untuk Luna. Begitu pula menceritakan kisah hidup dalam pernikahannya yang nyaris 9 tahun. 

via thescarletbenoit

Kekuatan tokohnya cukup baik. Marissa Meyer membuat pondasi pemahaman yang kokoh sehingga pembaca merasa bahwa perubahan kepribadian yang terjadi pada diri Levana memang logis. Mengenai rumor yang beredar di istana bahwa Levana-lah yang membunuh Channary, Selene, dan Evert (suaminya sendiri) akan terjawab dalam buku ini. Begitu pula dengan alasan mengapa ia terus menerus mengenakan cadar untuk menutupi wajahnya yang katanya memang elok itu.

Ide Cerita
Aduh, aku sudah tidak perlu banyak berkata. Cerita-cerita karya Marissa Meyer berangkat dari sebuah dongeng yang sudah sering kita dengarkan. Saking menariknya ide cerita itu, aku bahkan sampai berpikir-pikir bahwa jangan-jangan memang benar kalau Cinderella, Si Tudung Merah, Rapunzel, dan Putri Salju memang mereka berasal dari satu asal yang sama.

Fairest membantu pembaca untuk memahami bagaimana kisah hidup Levana, sebagai Evil Queen, sebelum berlanjut menuju buku keempat dari seri The Lunar Chornicles ini. 

Saran Shiori-ko:
Karena aku memang suka denga seri ini (meski Cinder bukan merupakan awal yang baik), aku merekomendasikan kepada pembaca yang ingin tahu sisi lain dari kisah-kisah dongeng yang sudah familiar kita dengar dan bersiaplah untuk mendapatkan efek pengar setelah menyelesaikan serial ini :D

No comments:

Post a Comment