sumber: Slideshare.net // edited |
Lebih baik terlambat ketimbang tidak sama sekali. Baru sempat kembali mengurus blog setelah badai pekerjaan yang tidak mengenal libur natal dan tahun baru. Terinspirasi dari tulisannya Raafi & Bibli mengenai kaleidoskop 2016 yang berisi dunia perbukuan yang menimpa mereka membuatku berpikir, mengapa aku tidak membuatnya juga? Mari tengok bagaimana naik turun kehidupan Shiori-ko selama tahun 2016 lalu.
1. Poin PEC (Periplus Elite Card) Menurun Drastis
Semenjak aku pindah ke Bekasi untuk belajar (magang), kegiatan belanja bukuku sudah berkurang. Malah menjadi cukup drastis. Kalau selama di Surabaya dahulu dengan pendapatan yang tidak perlu dipotong biaya makan dan hal-hal rumah tanga, aku bisa setiap bulan menghabiskan uang di Periplus. Namun ketika di Bekasi, meskipun semakin dekat dengan pusat peradaban negara ini, aku malah tidak begitu banyak berbelanja buku. Hanya sesekali. Itu pun kalau memang ada buku yang aku incar. Alhasil, berpengaruh terhadap perolehan poin PEC-ku yang hanya 75 poin. Sangat jauh dibandingkan tahun 2015 yang bisa mencapai ratusan.
2. Masih Bisa Membaca 100 Buku dalam Setahun
Aku pernah menulis dalam web blog-ku. Menjalankan tantangan membaca Goodreads dengan memasang goal sebanyak 100 buku semakin lama memang semakin sulit. Kepindahan ke Bekasi merupakan titik balikku terhadap apapun. Termasuk kesempatan untuk membaca buku. Meskipun begitu, aku berhasil memenuhi target yang sudah aku pasang.
Bahkan untuk 2017, yang aku yakin, aku bakal lebih sibuk ketimbang 2016, aku sudah berani pasang target 100 buku di awal.
3. Selamat Datang Kobo-chan!
Di ulang tahun ke-23, aku kedatangan anggota baru. Kobo-chan namanya. Sebuah e-reader yang aku idamkan sejak aku berpindah ke Bekasi. Dengan beragam pertimbangan, termasuk salah satunya adalah space penyimpanan buku di kamar yang sangat terbatas, aku mulai coba mencari-cari e-reader yang tidak terlalu mahal. Ternyata seorang spesial memberikanku Kobo Glo HD sebagai hadiah ulang tahun!
sumber: CNET |
Mungkin karena ada Kobo-chan itulah, belanjaku di Periplus menurun drastis. Resensi awan Kobo Glo HD menyusul ya hehe.
4. Pertama Kalinya Diminta Menulis Resensi
Semenjak memulai blog buku dan menjadi anggota BBI, aku selalu menulis resensi buku yang memang aku baca karena aku ingin. Bukan karena seseorang memintaku. Di tahun 2016, aku mendapat beberapa penawaran untuk meresensi buku secara jujur (honest review). Apalagi tawaran pertama itu datangnya tidak lama setelah aku pindah ke Bekasi. Rezeki~
5. Big Bad Wolf Jakarta!
Cuplikan surga dunia-nya para Bookdragon berhasil aku datangi. Bahkan yang pertama di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung kami (aku Raafi, dan Daniel) bertiga kalap luar biasa. Pengalaman belanja buku yang berbeda karena semua yang ada di dalam sungguh murah ketimbang yang kami lihat di toko-toko buku.
Pengalaman tidak terlupakan itu sudah aku ulas di sini. Bahkan aku juga menyempatkan diri untuk menuliskan tips dan triknya di sini. Tahun selanjutnya, mungkin aku akan coba untuk ke Malaysia :p
---
Yak, kurang lebih 5 poin di atas mewakilkan bagaimana kehidupan Shiori-ko di tahun 2016. Banyak berubahn memang, karena kepindahan ke Bekasi. Namun di sisi lain, ternyata ada keseruan juga. Embracing the new things.
Bagaimana dengan bookish recap versimu?
Wiih semoga tahun 2017 bisa 100 buku lagi! Sempet merasa butiran debu sekali jumlah bacaanku tahun ini dibanding kak Hes (apalagi dibanding sama yang setahun 400 buku, butiran atom sepertinya tak cukup dibuat perbandingannya). Memang kalo yang namanya hobi baca, ada kesibukan pun enggak jadi alasan ya. Btw, kutunggu review Kobo Glo nya kak :)
ReplyDelete