Saturday, October 31, 2015

Gramedia Bookstore is My Candy Shop

sumber


Selamat Halloween!

Instead of wearing costume, I choose to write something related on books. Tetapi kali ini aku bukan membahas buku horor apa yang cocok untuk dibaca di malam Halloween ya. Aku mau berkisah pengalamanku sedikit mengenai hubunganku dengan Toko Buku Gramedia.


Ketika Halloween, pasti anak-anak di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea, suka sekali mengenakan kostum imajinatif dan pergi dari satu pintu rumah ke pintu rumah yang lain sembari bersorak "Trick or treat?!", menunggu segenggam cemilan manis masuk ke dalam Jack O Lantern yang mereka jinjing sebagai wadah permen tersebut. Tidak hanya itu, toko-toko permen atau cokelat yang ada di kota, tidak jarang memberikan penawaran khusus selama bulan Oktober untuk menyambut Halloween. Tentu hal ini dimanfaatkan oleh para anak-anak hingga orang dewasa untuk memanjakan dirinya dengan suguhan makanan manis. Rasanya, masuk ke dalam candy shop seperti melangkah ke dalam surga. Menyenangkan! Sudah bukan rahasia lagi, ketika seseorang melalui harinya dengan buruk, candy shop menjadi salah satu destinasi untuk melepas stress. 

Begitu juga dengan dirikku. Aku suka sekali dengan makanan manis, namun berhubung di Indonesia tidak ada candy shop seperti di luar sana, aku hanya bisa pergi ke toserba dan membeli sebatang cokelat untuk membuat perasaanku lebih baik. Namun, ada juga alternatif lain ketika aku merasa sangat jenuh dengan pekerjaan yang harus aku kerjakan di hari itu. Menghadiahi diriku sendiri dengan sesuatu yang membuatku kembali bersemangat.

Hadiah itu bernama Toko Buku Gramedia


Sedikit cerita, aku besar di lingkungan keluarga yang senang membaca. Ayahku dahulu sering sekali diminta untuk melakukan perjalanan dinas luar kota, bahkan hingga ke luar pulau. Apabila sebagian besar orang selalu mencari mall atau department store ketika berkunjung ke suatu tempat, ayahku wajib berkunjung ke Toko Buku Gramedia. Seakan, Toko Buku Gramedia adalah destinasi utama sebelum melakukan pekerjaannya itu. Bayangkan saja, kami sudah pernah mengunjungi Toko Buku Gramedia yang ada di Balikpapan & Mataram. Tidak luput juga ketika mendapatkan tugas dinas di Denpasar & Singaraja, ayah selalu melipir mampir ke Toko Buku Gramedia. 

Hingga aku besar pun, aku sering bermain ke Toko Buku Gramedia. Aku lebih senang ditinggal di dalam Toko Buku Gramedia ketimbang harus melongo tidak tahu apa-apa. Aku ketularan dengan ayah untuk selalu mampir ke Toko Buku Gramedia kemanapun aku pergi, termasuk ketika aku berlibur sebentar di Malang dan di Jogja. 

Seperti sudah menjadi kebiasaan, setiap minggu aku menyempatkan diri untuk berkunjung ke Toko Buku Gramedia yang tersebar di Surabaya. Bisa itu yang dekat dengan rumahku, atau yang ada di mall seperti di Tunjungan Plaza Surabaya. Ke Toko Buku Gramedia memiliki sensasi yang sepertinya sama ketika anak-anak dilepaskan dalam candy shop: berlari-larian karena begitu bahagianya dan rasanya ingin membeli semua jenis permen yang ada di sana. Pun diriku saat aku berada di Toko Buku Gramedia. Apalagi dengan status kini yang sudah memiliki penghasilan sendiri. Rasanya aneh jika mampir ke Toko Buku Gramedia tidak sambil menenteng belanjaan buku. 

Aku dan Toko Buku Gramedia seperti anak kecil dengan toko permen favoritnya. Toko Buku Gramedia adalah pelepas kegundahan dan kesedihanku mana kala aku merasa sedang lelah dengan urusan pekerjaan dan hati. Jangan-jangan, Toko Buku Gramedia mengandung zat adiktif yang bikin ketagihan dan membuat hati senang?

tulisan ini diikutkan Gramedia Blog Competition periode Oktober 2015

1 comment:

  1. bagus artikelnya hes :) semoga menang :) btw, zat aditif bukan adiktif hes :D

    ReplyDelete