Penulis: Gary Vaynerchuk
Jumlah halaman: 195 halaman
Tahun terbit: 2013
Penerbit: HarperBusiness
Format: hardcover
Harga: Rp 465.000 di Periplus
Rating Shiori-ko: 4/5
Sinopsis:
The New York Times bestselling author and social media expert returns with hard-won advice on how to connect with customers and beat the competition by mastering social media marketing
When managers and marketers outline their social media strategies, they often plan for the "right hook"-their next highly anticipated sale or campaign that's going to put the competition out for the count. Even companies committed to jabbing-patiently engaging with customers to build the relationships so crucial to successful social media campaigns-still yearn to land the powerful, bruising swing that will knock out their opponent or their customer's resistance in one tooth-spritzing, killer blow. Right hooks, after all, convert traffic to sales. They easily show results and ROI. Except when they don't.
In the same passionate, street-wise style readers have come to expect, Gary Vaynerchuk is on a mission to improve marketers' right hooks by changing the way they fight to make their customers happy, and ultimately to compete. Thanks to the massive change and proliferation in social media platforms in the last four years, the winning combination of jabs and right hooks is different now. Communication is still key, but context matters more than ever. It's not just about developing high-quality content, but developing high-quality content perfectly adapted to specific social media platforms and mobile devices-content tailor-made for Facebook, YouTube, Instagram, Pinterest, Twitter, and Tumblr. A mash-up of the best elements of Crush It! and The Thank You Economy with a 2013 spin, here is a blueprint to social media marketing strategies that really works.
Resensi Shiori-ko:
For the sake of my job sebagai Head of Social di salah satu perusahaan copy writing di Surabaya, selain karena buku ini memiliki judul dan penampilan yang unik, ternyata banyak ilmu yang bisa didapat dan berguna untuk para admin di luar sana.
Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Walaupun buku ini masuk ke dalam topik bisnis dan pemasaran, nyatanya bahasa yang digunakan bisa dinikmati oleh pembaca awam. Vaynerchuk tidak menggunkan bahasa yang teknis dalam frekuensi yang sering dan asiknya lagi adalah ia menyampaiakannya secara lugas dan to the point. Seakan menyampaikan apa isi hatinya selama ini terhadap perkembangan media sosial sebagai media pemasaran brand-brand ternama. Meskipun buku ini berbahasa Inggris, kosa katanya seperti membaca buku yang ringan. Buku yang hanya 195 halaman ini terasa sangat cepat untuk dihabiskan selama semalam. Meskipun bahasanya mudah tetapi konten pesan yang ada dalam buku ini tidak dangkal. Malah, dengan gaya bahasa yang santai itulah, pembaca lebih cepat menangkap pelajaran penting di setiap babnya.
Desain dan Tata Letak
Untuk edisi hardcover pastilah kualitas kertasnya lebih bagus dan seluruh laman berwarna. Sebenarnya tidak ada desain yang terlihat wah dari buku ini. Gambar ataupun grafik sekalipun digunakan sebagai penjelas dari apa yang tertulis di dalam paragraf, sebab memang tujuan dari gambar itu adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Dengan kombinasi bahasa penyampaian yang tidak terlalu formal ditambah dengan ilustrasi pelengkap, rasanya pembaca menjadi lebih mengerti tentang apa yang isi hati Vaynerchuk selama ini.
Isi Buku
Seperti yang sudah tertulis dalam sinopsisnya, Vaynerchuk mencoba menjelaskan bagaima bisa mendapatkan perhatian audiens brand dengan memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran. Apalagi di era yang serbag digital, memfokuskan pada bidang social media marketing ternyata belum menjadi fokus utama sebagian besar brand bahkan untuk yang sudah terkenal sekalipun. Vaynerchuk mengatakan dalam bukunya, masih banyak brand yang asal-asalan memanfaatkan platform media sosial, padahal setiap platform memiliki target audiens yang berbeda. Vaynerchuk mengambil contoh perbedaan antara Facebook dengan Twitter dan apa yang sebenarnya ingin didapatkan oleh audiens melalui media sosial tersebut. Di dalam buku ini, Vaynerchuk menulis bahwa untuk mendapatkan perhatian audiens di Facebook dan Twitter, harus menggunakan strategi yang berbeda.
sumber |
Buku ini juga lebih banyak dilengkapi oleh studi kasusu yang dibahas secara lugas, langsung, dan singkat. Vaynerchuk tidak merasa bahwa ia harus menutup-nutupi, apa yang ia rasa kurang, langsung ia kritik. Setiap babnya Vaynerchuk menjelaskan platform yang berbeda-beda. Setelah beberapa poin penjelasan (yang dimasukkan ke dalam sub judul), Vaynerchuk membeberkan contoh-contoh nyata yang pernah digunakan oleh brand secara riil dalam memasarkan produknya. Contohnya pun tidak hanya yang jelek dan yang bagus. Ada juga contoh dimana ia merasa bahwa apa yang dilakukan oleh brand tersebut serba tanggung.
Buku ini bukanlah buku motivasi yang mengajarkan kalau semua orang bisa menjadi admin media sosial brand besar. Buku ini merupakan buku yang menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan jika ingin mendapatkan perhatian dari banyak audiens.
Saran Shiori-ko:
Kalau kamu tertarik dengan dunia pemasaran digital terutama yang berhubungan dengan media sosial, buku ini sangat cocok untukmu. Dengan bahasa yang tidak berbelit-belit dan disertai contoh studi kasus nyata, aku rasa pembaca menjadi semakin peka dengan segala macam media sosial yang melakukan pemasaran. Siapa tahu malah bisa mengkritik seperti apa yang dilakukan oleh Vaynerchuk di dalam buku ini.
berhubung sama2 di surabaya, boleh pinjem bukunya nggak kak? :) barangkali, I'll share some knowledge that i know that might help you, too
ReplyDeleteberhubung sama2 di surabaya, boleh pinjem bukunya nggak kak? :) barangkali, I'll share some knowledge that i know that might help you, too
ReplyDeletehai! maaf ya, buku ini juga hasil pinjam di salah satu perpustakaan perguruan tinggi. aku tidak punya bukunya :(
Delete