Tuesday, October 27, 2015

Sherlock Sam dan Pusaka yang Hilang di Katong

Sherlock Sam dan Pusaka yang Hilang di Katong (Sherlock Sam #1)
Penulis: A.J. Low
Jumlah halaman: 106 halaman
Penerbit: Buah Hati
Tahun terbit: 2015
Format: paperback
Harga: Rp 37.000 di Gramedia
Rating Shiori-ko: 4/5
Sinopsis:

Sherlock Sam adalah seorang detektif super di Singapura. Dengan robot andalannya Watson, Sherlock Sam akan menyelidiki setiap kasus hingga tuntas, tidak peduli seberapa besar atau kecil kasus yang dihadapinya!

Suatu hari, Bibi Kim Lian kehilangan buku resep masakan Peranakan. Padahal, buku itu adalah Pusaka keluarga yang sangat berharga! Akibatnya, Sherlock Sam tidak bisa makan ayam buah keluak kesukaannya.

Apakah Shelock Sam mampu menggunakan kekuatan super detektifnya untuk menemukan Pusaka yang hilang? 

Resensi Shiori-ko:
Awalnya melihat buku ini ketika sedang berkunjung ke Toko Gunung Agung, tetapi aku tidak terlalu memperhatikan hingga salah seorang anggota grup Facebook Sherlockian Indonesia mengunggah informasi tentang buku. Tertarik, aku cek fanpage resminya dan ternyata buku ini adalah buku anak-anak dari penulis Singapura. 

Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Kalau dibaca, buku ini ditujukan untuk pembaca muda, anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Jangan harap ada istilah aneh atau nyeleneh dalam buku ini. Gaya bahasanya pun tidak berbelit, tidak ada makna kiasan yang membingungkan pembaca. 

Kosa kata dalam edisi terjemahan bahasa Indonesia ini tidak menggungakan kata-kata yang sulit. Yang aku suka dari buku ini adalah penerjemah mempertahankan istilah yang sangat Singapur, seperti resep "Peranakan" dan "Ayam Buah Keluak". Aku kira penerjemah akan membiarkan begitu saja tanpa penjelasan, namun ternyata pada halaman akhir tersedia glosarium yang menjelaskan beberapa hal yang bisa saja belum diketahui oleh anak-anak.

Tentang cara penyampaian, karena buku ini semacam buku detektif cilik, pembaca digiring untuk terus mengikuti kisah Sherlock dan Watson sembari menebak siapa yang mencuri buku resep Peranakan tersebut. Jujur saja, aku bahkan penasaran dan rasanya sayang sekali jika harus berhenti di tengah-tengah tanpa menyelesaikan ceritanya.

Plot
Tidak perlu berpikit rumit. Buku anak-anak ini semua berplot maju menggunakan sudut pandang orang pertama, Sherlock Sam.

Penokohan
Mari berkenalan dengan tokoh utama buku ini, Sherlock dan Watson!

sumber

Sherlock sebenarnya hanya panggilan dari nama asli Samuel Tan Cher Lock. Ibu dan kakaknya senang sekali menggodanya dengan memanggilnya "Cher Lock" dan ia pasti akan bersikeras untuk dipanggil "Sherlock". Sherlock Sam digambarkan sebagai anak yang jenius selayaknya Jimmy Neutron. Ia bahkan bisa menciptakan robotnya sendiri dan kemudian memodifikasi sesuka hati. Robot itu kemudian yang menjadi rekan Sherlock Sam dalam memecahkan misteri di Singapura.

Watson, itulah si Robot yang dirakit oleh Sherlock Sam di kamarnya. Diberi nama Watson karena tidak sengaja oleh sang ayah. Padahal, hampir saja Sherlock Sam memberikan nama yang cukup panjang pada si Robot. Untuk menguji kepintaran dan keberhasilan Watson, Sherlock Sam memintanya untuk mengendap-endap ke dapur dan membobol kaleng Khong Guan. 

Meskipun keduanya tampak kadang tidak sependapat ketika menyelesaikan kasus, mereka tetap saja saling membantu dan cukup kocak. Malah seakan-akan Watson tidak bisa hidup tanpa Sherlock Sam.

Desain dan Tata Letak
Jangan lupakan desain dan tata letak jika berbicara tentang buku anak. Pasti ada ilustrasi pendukung di beberapa halaman untuk menekankan apa yang terjadi di dalam cerita. Tidak hanya itu, ukuran font-nya pun dibuat cukup besar sehingga mudah dibaca oleh anak-anak. 

Ketika cerita sudah selesai, masih ada beberapa halaman yang dimanfaatkan sebagai glosarium dan gambar-gambar untuk mengenalkan tokoh. Aku rasa itu cukup bagus untuk memberikan bayangan kepada pembaca cilik tentang tokoh yang ada di dalam cerita.

Ide Cerita
Aku berani memberikan 4 bintang karena buku ini tidak kehilangan identitas pengarangnya. Tanpa ikut kebarat-baratan, mereka menggunakan ikon lokasi Singapur sebagai tempat kejadian perkara. Bahkan dari para tokohnya pun dideskripsikan seperti keragaman yang ada di Singapura.

Untuk cerita atau kasusnya sendiri, jangan berharap akan muncul kasus yang rumit. Namanya juga cerita anak, kita yang sudah dewasa hendaknya bisa menikmati tanpa harus berekspektasi terlalu tinggi. Sebab, kalau dipikir bagaimana bisa seorang anak kecil berhasil memecahkan kasus barang hilang dan para tokoh dewasa setuju-setuju saja ketika ia pergi untuk menyelidiki lebih jauh? Tapi cerita kelucuan tokoh Sherlock Sam dengan Watson sendiri juga bisa dibilang sebagai hiburan.

Saran Shiori-ko:
Kalau mau membelikan buku ini untuk saudaramu yang masih di Sekolah Dasar, kamu benar sekali! Tetapi jangan lupa jelaskan pada mereka kalau buku ini berlokasi di Singapura sehingga memiliki perbedaan dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Tapi, kalau kamu mau membacanya sebagai seorang dewasa, buku ini bisa jadi opsi untuk mencari hiburan dan bacaan yang super ringan karena Sherlock Sam gembul yang hobi makan dan Watson yang suka membocorkan rahasia.

No comments:

Post a Comment