Friday, February 12, 2016

Rhenald Kasali di Mata Elisa



Rhenald Kasali di Mata Elisa
Penulis: Elisa Kasali
Jumlah halaman: 120 halaman
Tahun terbit: 2014
Penerbit: Rumah Perubahan
Format: hardcover
Rating Shiori-ko: 4/5
Sinopsis:

Bagi orang luar, gambaran mengenai Rhenald Kasali begitu beragam: ada yang positif, ada pula yang negatif. Mana yang benar?

Rhenald Kasali di Mata Elisa, pendamping hidup selama 25 tahun, mengungkap sisi lain sang pakar manajemen yang tidak selalu diketahui orang. Dengan penuh cinta dan dengan cara yang sederhana, Elisa mengisahkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup seorang Rhenald Kasali.

"Saya berharap mereka bisa melihat Rhenald Kasali dari sisi kami; saya dan anak-anak. Sebagai suami dan ayah, Rhenald Kasali adalah sosok yang luar biasa. Itu sebabnya saya menulis buku ini."


Resensi Shiori-ko:
Berada di Rumah Perubahan memiliki banyak keuntungan. Salah satunya adalah bisa mengakses buku-buku yang selama ini hanya bisa aku lihat sampulnya saja. Bahkan dapat menemukan buku yang hanya dicetak terbatas. Seperti buku ini. Buku dengan judu; "Rhenald Kasali di Mata Elisa" merupakan buku yang ditulis oleh ibu Elisa Kasali sebagai hadiah pernikahan yang ke-25. 

Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Yang pasti akan dirasakan pembaca (apabila berkesempatan untuk membaca buku ini) adalah emosi dari Ibu Elisa, bagaimana Ibu Elisa sangat sayang dengan Pak Rhenald Kasali, salah satu guru besar di Indonesia yang berpengaruh. Tutur kata Ibu Elisa melalui tulisannya sama seperti bagaimana Ibu Elisa berbicara. Sangat halus dan lembut. Pemilihan kosa katanya juga sederhana namun indah karena memiliki makna yang mendalam. Apalagi mengingat kalau buku ini ditulis dengan cinta kasih.

Ibu Elisa menyampaikan kisahnya secara bertahap. Ibu Elisa memberikan gambaran bagaimana Pak Rhenald Kasali selama 25 tahun hidup bersama hingga memiliki 2 putra. Tidak hanya itu, penyampaiannya juga sangat menyenangkan, membuat yang membaca tidak bosan karena terkesan dengan bagaimana mata Ibu Elisa melihat Pak Rhenald Kasali dan memberikan penilaian yang selama ini tidak diketahui oleh publik.

Tata Letak dan Desain
Buku ini tidak hanya berisi tulisan saja. Walaupun hanya 120 halaman, nyatanya Ibu Elisa masih bisa menyisipkan banyak gambar-gambar kemesraan mereka berdua. Ada juga foto-foto keluarga yang memperlihatkan bagaimana mereka telah hidup dalam harmoni meskipun kenyataan tidak selalu manis dan menggembirakan. Di akhir buku, Ibu Elisa memberikan foto salah satu surat cinta Pak Rhenald Kasali kepada Ibu Elisa. Suatu akhir yang manis untuk membuktikan kalau hidup bersama 25 tahun ternyata masih bisa tetap dan selalu mesra.

Isi Buku
Rhenald Kasali di Mata Elisa terbagi menjadi bebarapa bagian yang menjelaskan setiap tahapan dari hubungan mereka. Ibu Elisa mempaparkan juga bagaimana perjuangan yang mereka hadapi selama menjadi pasangan suami istri, selama Pak Rhenald Kasali terus menggapai impiannya. Ceritanya pun tidak selamanya bahagia. Ibu Elisa juga menuturkan bagaimana susahnya hidup mereka ketika mengetahui kalau biaya sekolah S2 Pak Rhenald Kasali di Amerika Serikat berbeda dengan apa yang diketahui.

Tidak hanya dari kacamata seorang pendamping hidup, kedua putra Pak Rhenald Kasali yakni Fin dan Adam sama-sama memberikan pandangan seperti apa ayah mereka, bagaimana mereka bersyukur memiliki orangtua seperti Pak Rhenald dan Ibu Elisa. Dari pandangan kedua putra itulah, pembaca bisa mengetahui bagaimana pasangan ini mendidik anak-anak mereka untuk menjadi sosok yang bahagia, tidak hanya untuk menjadi kaya raya saja. Suatu pelajaran yang penting bagi para orangtua.

Seringkali Ibu Elisa juga memberikan pesan dan tips kepada pembaca mengenai pernikahan. Misalnya saja ketika terjadi perbedaan pendapat dalam keluarga. Ibu Elisa menceritakan bagaimana mereka akhirnya menyelesaikan masalah tersebut hanya dalam kurun waktu 24 jam saja. Baik Ibu Elisa dan Pak Rhenald Kasali tidak mau memendam kemarahan satu sama lain lebih dari satu hari. Tidak peduli siapa yang benar dan siapa yang salah, akan selalu ada salah satu dari mereka yang akan berkata maaf terlebih dahulu.

Pada bab terakhir, Ibu Elisa menceritakan bagaimana mereka berdua harus menghadapi kenyataan akan perbedaan yang bisa menjadi hambatan untuk hidup bersama. Ceritanya menyentuh namun juga memperlihatkan bagaimana keduanya sama-sama berjuang agar bisa terus berdua. Memang, masalah keyakinan bukanlah suatu hal yang bisa dengan mudah ditoleransi, tetapi Pak Rhenald dan Ibu Elisa adalah contoh nyata. Keduanya bisa hidup harmonis menjadi sebuah keluarga yang selalu utuh.

Saran Shiori-ko:
Sayangnya, buku ini hanya dicetak terbatas. Atau jangan-jangan buku ini hanya ada di Rumah Perubahan saja. Kalau kamu berkesempatan untuk membacanya, bacalah sampai habis. Di situ akan terasa sekali bagaimana Ibu Elisa dengan tulus cinta kasihnya menemani Pak Rhenald Kasali.

No comments:

Post a Comment