Jumlah halaman: 304 halaman
Tahun terbit: 2016 (pertama kali terbit tahun 2002)
Penerbit: Profile Books
Harga: Hadiah Ulang Tahun ke-23
Format: paperback
Rating Shiori-ko: 4/5
Sinopsis:
This is the true story of how a small group of courageous journalists uncovered child abuse on a vast scale - and held the Catholic Church to account. Betrayal is a ground-breaking work of investigative journalism, now brought brilliantly to life on the screen in the major new movie Spotlight. Winner of the Pulitzer Prize for Public Service. On 31 January 2002, the Boston Globe published a report that sent shockwaves around the world. Their findings, based on a six-month campaign by the 'Spotlight' investigative team, showed that hundreds of children in Boston had been abused by Catholic priests, and that this horrific pattern of behaviour had been known - and ignored - by the Catholic Church. Instead of protecting the community it was meant to serve, the Church exploited its powerful influence to protect itself from scandal - and innocent children paid the price. This is the story from beginning to end: the predatory men who exploited the vulnerable, the cabal of senior Church officials who covered up their crimes, the 'hush money' used to buy the victims' silence, the survivors who found the strength to tell their story, and the Catholics across the world who were left shocked, angry, and betrayed. This is the story, too, of how they took power back, confronted their Church and called for sweeping change. Updated for the release of the Oscar-nominated film Spotlight, this is a devastating and important exposure of the abuse of power at the highest levels in society.
Resensi Shiori-ko:
Kaget sungguhan ketiga teman-teman di kantor ternyata memberikan buku ini sebagai kado ulang tahun ke-23. Gara-gara terpukau dengan filmnya yang berjudul Spotlight, aku tertarik untuk membaca bukunya. Ingin tahu lebih dalam apa yang ada di balik kasus menggemparkan tersebut. Dikupas secara rinci dan mendalam dengan kualitas penulisan jurnalistik yang rapi dan tertata, buku ini layak mendapatkan 4 bintang.
Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Aku sama sekali tidak ada bayangan akan seperti apa buku ini. Apakah memang berupa laporan berupa investigasi mendalam atau bukan. Aku juga tidak ada bayangan menggunakan bahasa yang seperti apakah penyampaian dalam buku ini.
Perihal gaya bahasa, tidak perlu dipertanyakan lagi. Tulisan khas jurnalistik pasti tegas dan lugas, tidak bertele-tele dan tidak berbelit-belit. Namun, para jurnalis tersebut bisa menjaga agar pace tulisan mereka tidak terkesan terlalu cepat ataupun terburu-buru.
Namun, berbeda halnya dengan kosa kata yang digunakan dalam menyampaikan buku ini. Untuk orang sepertiku yang tidak terlalu familiar dengan istilah-istilah agama Katolik, agak sulit mengikuti hasil investigasi ini. Banyak istilah dalam bahasa Inggris yang aku sendiri belum paham dan tidak ada catatan kaki untuk minimal memberikan deskripsi singkat apakah istilah itu. Wajar saja, karena buku ini beredar luas pertama kali di Amerika Serikat dimana para target pembacanya pasti sudah terbiasa mendengar istilah-istilah tersebut. Ini bisa menjadi salah satu hambatan pembaca untuk segera meninggalkan buku ini. Penyampaian boleh rapi dan tertata, narasinya menarik untuk diikuti, tetapi istilah yang digunakan kurang familiar oleh pembaca di Indonesia.
sumber |
Plot
Para jurnalis dari Boston Globe memiliki penulisan yang sangat runut, Membuatku merasa nyaman untuk membacanya. Mereka juga pandai dalam menyusun tulisan sehingga emosi pembaca semakin lama bisa semakin terkejut dengan temuan-temuan yang mereka dapatkan. Permasalahan selalu ada di setiap babnya, dan itu membuatku semakin tercengang terhadap kasus tersebut.
Isi Buku
Jujur saja, aku takjub dengan bagaimana buku ini membahas dengan sangat mendalam dan setiap babnya membawakan sesuatu yang mengagetkan. Pada bab pertama, pembaca diajak untuk mengetahui bagaimana kasus tersebut bisa mencuat dan menjadi perhatian para jurnalis di Boston Globe dan menjadi sorotan dalam Spotlight. Bab-bab selanjutnya menceritakan tentang perkembangan dari kasus yang mereka gali, termasuk temuan-temuan bahwa tidak hanya satu orang saja yang melakukan pelecehan seksual tersebut. Hingga fakta yang mengagetkan sekaligus memilukan, bahwa ada sistem yang tertata rapi untuk menutupi hal memalukan itu.
Buku ini juga memberikan penjelasan bahwa para investigator, keluarga korba merasa kesulitan (termasuk dipersulit) untuk menggugat para partor tersebut. Meskipun kejadiannya sudah berlangsung lama, tetap saja, ketika kasus tersebut dibawa ke pengadilan pada tahun 2000an, dianggap tidak bisa diproses.
Buku ini menjelaskan dari sudut pandang hukum, Apakah hukum di Amerika Serikat sana sebenarnya sudah cukup melindungi warga negaranya dari hal-hal semacam ini, dimana ternyata gereja, yang dianggap tidak bisa diganggu gugat, malah pelaku dari sebuah kejahatan. Para investigator tersebut juga memasukkan kisah bagaimana pilunya para keluarga korban. Mereka awalnya tidak percaya kalau anak laki-laki mereka diperlakukan seperti itu, hingga mereka menyadari ada yang aneh dan akhirnya mengirim surat gugatan (yang selalu saja ditolak). Para penegak hukum yang merasa kasus tersebut perlu disidangkan secara resmi juga harus menghadapi para pendukung gereja yang merasa tidak perlu adanya sidang resmi terhadap kasus tersebut.
Yang membuatku memberikan 4 bintang adalah bagaimana para jurnalis Boston Globe bisa mendapatkan semua informasi tersebut dan menyusunnya menjadi sebuah laporan yang mendalam. Pasti tidak ada yang menyangka kalau pelecehan seksual yang dilakukan oleh pastor sudah berlangsung lama namun sistem menutup-nutupinya. Dari buku ini pembaca juga bisa tahu kalau hukum pun masih saja banyak bolongnya, termasuk di negara seadidaya Amerika Serikat.
Saran Shiori-ko:
Kalau kamu tidak terlalu tertarik dengan buku ini, aku sarankan jangan dibaca. Investigasi mendalam plus penggunaan kosa kata yang tidak familiar di kalangan pembaca Indonesia menjadi faktor yang membuatmu berhenti di tengah jalan. Namun, apabila kamu penasaran dengan kasus yang diangkat dalam film Spotlight, memang buku ini adalah buku yang tepat.
No comments:
Post a Comment