Sunday, April 2, 2017

Kobo Glo HD: Ebook Reader Imut Pencuri Hati Bookdragon

sumber gambar
Semenjak aku harus pindah kerja di Kota Bekasi, aku sempat terpikirkan untuk memiliki sebuah e-book reader. Sempat tergoda pula dengan Kindle Paperwhite seperti yang dimiliki oleh kak Stefanie. Namun, ketika berusaha untuk mencari tahu lebih lanjut, terutama soal harga, aku pun mengurungkan niat. Tapi, memang dasarnya seorang bookdragon, keinginan itu masih saja ada hingga akhirnya ada yang memberikan aku kado ulang tahun baby Kobo-chan yang lucu itu.

Kobo-chan -- begitulah panggilan yang aku berikan untuk Kobo Glo HD milikku -- tiba ditanganku kurang lebih ketika lebaran tahun 2016. Sebenarnya sudah dikirimkan ke Indonesia sebulan sebelum lebaran. Tetapi sengaja dialamatkan ke alamat rumah yang di Surabaya sehingga aku memang harus pulang dahulu untuk dapat bertemu dengannya.


Pada Akhirnya, Fisik (Hampir) Segalanya
Kobo Glo HD merupakan kakak/senior dari Kobo Glo. Yang menjadi kelebihan utamanya adalah karena didalamnya sudah terdapat build in LED. Berbeda dari tipe Kobo Glo, dimana brightness-nya tidak bisa diatur. Jadi, kalau cahaya sekeliling sudah gelap, ya harus dibantu dengan pencahayaan lain seperti lampu kecil untuk membaca. Sedangkan kalau menggunakan Kobo Glo HD, pengguna tinggal mengetuk layar dan memilih ikon brightness untuk "menyalakan" lampu LED yang sudah terpasang dalam monitor.



Bodinya mungil, imut, dan menggemaskan. Berukuran 6 inci, kurang lebih sebesar buku paperback. Sangat nyaman untuk dipegang plus tidak berat. Kalau pengguna ingin membaca buku sambil terlentang di kasur, tangan dan lengan tidak akan merasa cepat lelah. Sebab, total bobot dari Kobo Glo HD ini hanya 180 gram saja!

Sedari awal membuka boksnya, aku sudah jatuh cinta. Bayangkan saja, bodinya begitu cantik dan pas dalam genggaman tanganku. Tidak terlalu tebal dan tidak berat sama sekali. Oh iya, Kobo Glo HD punyaku ini dikirim langsung dari Jepang (ya karena beli dari distributor Jepang hehe). Aku kurang tahu jika membeli dari distributor Kanada, yang pasti, pada bagian belakang Kobo-chan ada semacam cap Rakuten di sana. 

Si Boks Bayi
Aku rasa ketika barang tersebut masuk ke Indonesia, pasti sudah dibongkar terlebih dahulu oleh pihak Bea Cukai. Akan tetapi, boks milikku rasanya masih aman-aman saja. Tidak ada yang dibuka, termasuk segelnya.

Sekali lagi aku ingatkan, pihak yang memberikanku kado ini membelinya dari distributor Jepang. Maka, mungkin ada perbedaan isi boks dengan pembelian dari distributor Kanada. 

Di dalam boks, aku menemukan sebuah Kobo Glo HD, sebuah kabel micro USB, sebuah petunjuk penggunaan dalam bahasa Jepang, dan sebuah kontak service center Kobo di Jepang. Iya. Benar. Isinya hanya itu saja. Tidak heran kalau boksnya terasa ringan dibandingkan bila kita membeli sebuah handphone

Maafkan, ketika aku menerima boks tersebut, aku terlalu senang sehingga lupa untuk mendokumentasikannya :(

Kobo-chan Belajar "Membaca"
Ketika pertama kali membukanya dari boks, layar Kobo Glo HD memerintahkan pengguna untuk segera mengisi daya baterainya (charging). Dan saat Kobo Glo HD tersebut sudah mendapatkan aliran listrik, dia akan menyala secara otomatis. Meminta pengguna menyetel (setting)

Pilihan yang pertama kali muncul adalah mengenai bahasa. Ada bahasa Inggris, Belanda, Jepang, Spanyol, Cina. Ingat, tidak ada bahasa Indonesia ya. 

Begitu sudah memilih pilihan bahasa, menu selanjutnya adalah apakah pengguna sudah memiliki akun di Kobo.com atau belum. Kalau sudah, pengguna tinggal login saja, dan kalau belum, pengguna bisa membuatnya langsung dari gawai tersebut. Tentu saja, koneksi internet/wi-fi sudah harus terhubung. Mengapa harus login? Kobo akan mensinkronasi data yang sudah pernah dimiliki pengguna ke dalam gawai Kobo Glo HD tersebut.

Mengisi Kobo-chan Secara Legal
Sungguh mudah sekali untuk dapat mulai memasukkan koleksi buku ke dalam Library Kobo pengguna. Intinya sih, kalau sudah akun di Kobo Store, pengguna bisa belanja-belanji. Baik itu via desktop atau via Kobo Glo HD itu sendiri. Pokoknya, setelah belanja dan memasukkan buku ke dalam Library, tinggal disinkronasikan saja.

Pengguna juga bisa mendapatkan rekomendasi bacaan apabila gawai terhubung dengan internet - sumber

Untuk pembayarannya, Kobo tidak menerima pembayaran via kartu debit bahkan PayPal untuk wilayah Indonesia. Kobo Store hanya mau mengakses pembayaran dari kartu kredit. Well, memang menyusahkan jadinya jikalau orang-orang sepertiku yang tidak punya kartu kredit ini ingin beli buku. Harga yang tertera dalam toko belum termasuk pajak dimana domisili pengguna berada.

Sewaktu pengguna pertama kali membuat akun Kobo, ada beberapa isian yang harus diisi, seperti negara domisili himgga preferensi alat pembayaran. Kalau tidak punya kartu kredit ya tidak perlu diisi ya. 

Jadi, apabila membeli buku melalui Kobo Store, tidak perlu colok-mencolokkan Kobo Glo HD ke gawai manapun lagi karena yang dibutuhkan hanyalah koneksi internet saja (alias kabel cuma dipakai untuk mengisi daya saja).

...Dan yang Kurang Legal....
Lalu, bagaimana jika orang sepertiku yang tidak punya kartu kredit ini ingin mulai membaca di Kobo Glo HD? Pengguna hanya butuh install sebuah software bernama Calibre yang bisa didapatkan secara gratis. Aku sendiri menggunakan Calibre Portable karena ukurannya lebih ringan untuk laptop ku. 

Tampilan Calibre Ebook Management - sumber
Akan muncul pilihan to connect atau to charge saat pengguna menghubungkan Kobo Glo HD ke laptop. Pilih to connect, baru kemudian buka Calibre. Calibre kemudian akan menanyakan gawai apa yang dimiliki, tentu saja, pilih Kobo Glo HD. Barulah setelah itu pengguna sudah bisa memasukkan buku-bukunya ke dalam gawai.

Format apa yang sebaiknya dimasukkan ke dalam Kobo Glo HD? Sangat disarankan untuk memasukkan file dalam format EPUB ketimbang PDF. File EPUB memang merupakan jenis file yang dikhususkan untuk ebook reader, termasuk Kobo. 

Karena Kalau Sudah Nyaman Pasti Akan Sayang
Jujur saja aku suka sekali dengan Kobo Glo HD. Sejauh ini aku tidak merasa ada kesulitan dalam penggunaan. Dan benar saja, Kobo Glo HD hanya perlu diisi ulang dayanya setiap sebulan sekali (asalkan fitur wi-fi tidak dinyalakan terus menerus).

Banyak juga yang bertanya bagaimana dengan layarnya. Layar Kobo Glo HD bukan seperti layar handphone atau tablet ya, teman-teman. Namanya layar Carta E-Ink dengan resolusi tinggi (lebih tinggi dari Kobo Glo). Rasanya seperti membaca buku cetak. Tidak membuat mata lelah. Termasuk ketika brightness-nya ditingkatkan. Berbeda sekali dengan brightness yang dimiliki oleh handphone

Tubuhnya yang mungil juga bisa masuk ke dalam sling bag. Bisa masuk juga ke dalam clutch bag yang biasa aku pakai kondangan (iya, aku tidak bisa pergi tanpa membawa bahan bacaan hehe). 

Berhubung di Indonesia tidak mudah mendapatkan sarung/cover untuk Kobo Glo HD, aku menggunakan cover harddisk eksternal & ternyata cukup sekali! 

Memberikan anotasi - sumber
Bagaimana dengan fitur yang lainnya? Aku rasa sudah cukup dijelaskan dalam video (meskipun itu video Kobo Glo, tapi kurang lebih sama). Pengguna bisa mengatur sendiri ukuran dan jenis hurufnya. Pengguna bisa juga memberi tanda pada halaman yang dirasa penting (ketuk pojok kanan atas dan akan muncul tanda lipatan halaman) atau memberi highlight pada kalimat-kalimat. Pengguna hanya perlu menekan cukup lama pada satu kata dan menggeser hingga sampai pada kata akhir penutup highlight.

Sama dengan ebook reader lain, Kobo Glo HD dilengkapi dengan build in English dictionary. Cukup tekan kata yang sulit tersebut cukup lama hingga muncul boks penjelasan.

Untuk kapasitasnya sendiri, Kobo Glo HD diberkati dengan memori penyimpanan sebesar 4GB. Itu sudah sangat cukup sekali buatku. Pengguna bisa memasukkan hingga ratusan buku ke dalam Kobo Glo HD. Yah, daripada pergi berat-berat membawa buku (apalagi kalau tidak bisa memilih ingin bawa buku yang mana).

Saran Shiori-ko:
Kalau kamu adalah seorang bookdragon yang kerap berpegian, perlu kiranya untuk menabung demi menebus Kobo Glo HD. Tidak rugi kok :3

3 comments:

  1. Wah..congrats buat Kobo Glonya Hestia. Semoga suka :)

    Ga enaknya Kobo..belum bisa kirim giftcard atau ebook kayak Amazon sih ya. Aku mau - mau aja bantu belikan ebook pake CCku. Lebih mudah benernya kalau bisa send ebook as gift soalnya, hahaha. Tapi penawaran ini berlaku kok, just call me when you need it :).

    Oh ya, aku kalau ngisi e-readerku, malah ga pake Calibre. Langsung aja colok charger Kobonya ke Laptop. Nanti bisa ngedetect sendiri dan tinggal dicopy aja. Kalau beli pun, aku sukaan di Kobo Store via web. Nanti pas nyalain wifi, tinggal buat synchronize aja. Punyaku juga awet kok, udah mau setahun. Tapi itu juga aku jarang baca, lol. Baru tercatat 200 jam aja :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. OMG mbak Ren baik sekali penawarannya :D Yass, sementara ini aku biasanya nebeng CC orang rumah muehehe belum berani bikin CC karena nanti bisa jebol semua XDD

      Mungkin setting untuk tiap tipe berbeda kali ya mbak. Soalnya kalau Kobo-Chan, dia harus masuk ke ebook management gitu supaya bisa masukin buku. Kalau cuma dicolok dan dimasukin lewat file manager, nggak bakal masuk ke main memory-nya huhu.

      Delete
  2. Kalau layar e-inknya rusak bisa service di mana ya di Jakarta? Sudah google dan dapat satu toko online yg toko fisiknya di mangga dua, tapi mau cari informasi lain dulu. Kalau di toko itu sih ganti layar habis 1,2 jt. Barangkali tahu tempat service yang lebih murah.

    ReplyDelete