Saturday, March 22, 2014

{Requested Review} - The Fault in Our Stars

The Fault in Our Stars
Penulis: John Green
Jumlah halaman: 318 halaman
Format terbitan: hardcopy dan paperback
Penerbit: -
Kepemilikan: Tisa Larasati
Waktu pembelian: - 
Asal: pinjam
Harga beli: Rp. 126.000 di Periplus
Ketersediaan di Lendabook: tersedia
Rating Shiori-ko: 3,5/5
Tokoh utama: Hazel Grace Lancaster, Augustus Waters, Isaac
Sinopsis: (dikutip dari Goodreads) 
"Despite the tumor-shrinking medical miracle that has bought her a few years, Hazel has never been anything but terminal, her final chapter inscribed upon diagnosis. But when a gorgeous plot twist named Augustus Waters suddenly appears at Cancer Kid Support Group, Hazel's story is about to be completely rewritten."




Resensi Shiori-ko
Tulisan ini aku ketik berdasarkan permintan dari salah seorang teman, Rizki Amalia Fitri, yang penasaran dengan karya John Green. Aku pun membaca dalam versi Amerika Serikat (alias US Version) hasil meminjam temanku juga, Tisa. 

Kisahnya mungkin tidak terlalu dekat dengan kehidupan remaja kebanyakan. Bayangkan saja, seorang perempuan berusia 16 tahun terserang kanker. Namun bukan berarti buku ini tidak bisa menyentuh emosi pembacanya (tentu! Buku ini memenangkan Goodreads Choice Awards 2012). 

Hazel Grace Lancaster adalah si pemeran utama dan keseluruhan cerita diambil dari sudut pandangnya selaku orang pertama. Ia sendiri merasa bosan dengan hidupnya yang harus secara rutin datang ke kelompok pendukung penyembuhan kanker. Akan tetapi suatu hari datanglah seorang bocah lelaki yang mengaku bernama Augustus Waters. Dan ceritanya pun dimulai. 

Mereka berdua berbagi cerita, pengalaman, hingga perasaan. Augustus menurutku adalah tipikal orang yang tidak mau menyembunyikan perasaannya begitu saja. Dia bisa langsung mengungkapkan apa yang dia rasakan saat itu juga (dan itulah yang membuat emosiku tersentuh!). Saking sayangnya dengan Hazel, ia pun rela melakukan apa saja. Romantis bukan? Tetapi, dunia ini ternyata bukanlah pabrik pewujud impian (kamu akan temukan pepatah ini di dalam kok :3). Bersama dengan temannya, Isaac, mereka pun menghabiskan waktu remaja seperti anak kebanyakan tanpa memedulikan bahwa mereka adalah pengidap kanker.

Secara keseluruhan, buku ini bagus. Kalau dari kacamataku, membuat kita percaya bahwa setiap orang berhak mempunyai mimpi dan mewujudkannya tanpa kamu harus menjadi orang yang 100% sehat. John Green jago sekali meramu kata-kata hingga emosiku tersentuh dan terharu. Bahkan ketika kamu membaca buku ini, kamu pun menginginkan adanya sosok Augustus Waters secara nyata. 

Tapi, karena aku bukanlah penikmat novel romance (meskipun ini adalah novel young adult), aku hanya terisak di halaman-halaman terakhir. Ikut membayangkan apa yang sebenarnya dirasakan oleh Hazel. Kalau kamu coba browsing di tumblr atau pinterest, akan banyak sekali gambar yang menunjukkan kutipan ataupun simbol terkait buku ini. Rating yang aku berikan juga tidak sampai 4 poin, karena aku hanya menikmati bagaimana cerita itu mengalir dan bagaimana perasaanku tersentuh oleh kisah romantis remaja tersebut. Selebihnya, tidak ada yang istimewa.

Saran Shiori-ko:

sumber: dylansdream.tumblr.com

Seperti yang selalu menjadi prinsipku, bacalah dulu bukunya sebelum kamu menonton filmnya. Sensainya berbeda dan imajinasimu akan lebih liar ketimbang berpatok pada aktor dan aktrisnya (Shailene Woodley dan Ansel Elgort). Seingatku, buku ini masih banyak tersedia di Periplus. Apabila kamu tidak suka membaca dalam versi bahasa Inggris, sudah ada terjemahannya yang juga bisa kamu dapatkan di toko buku. 

Selamat membaca! :)  

No comments:

Post a Comment