1984 (Nineteen Eighty-Four)
Penulis: George Orwell
Jumlah halaman: 393 halaman
Format terbitan: e-book
Penerbit: Planet Ebook
Kepemilikan: milik pribadi
Waktu pembelian: -
Asal: Planet Ebook
Harga beli: gratis, mengunduh disini
Ketersediaan di Lendabook: -
Rating Shiori-ko: 4/5
Sinopsis: dikutip dari Goodreads "1984 presents a
startling and haunting vision of the world, so powerful that it is
completely convincing from start to finish. No one can deny the power of
this novel, its hold on the imaginations of multiple generations of
readers, or the resiliency of its admonitions. A legacy that seems only
to grow with the passage of time."
Seperti yang tertulis di atas, aku membacanya dalam bentuk e-book dengan format pdf. Alasannya sih, karena ingin sekali membaca judul ini tapi tidak punya cukup uang untuk membeli versi cetak. Untunglah, ada satu situs penyedia literatur klasik yang legal. Jadi, silahkan mengunduh! :D
Dalam 1984, penulis bercertia tentang bagaimana pemerintahan di sebuah wilayah benar-benar menyetir pemikiran warganya. Winston Smith seorang warga negara yang taat, bekerja di sebuah Kementrian yang disebut dengan Ministry of True. Tugasnya tak lain adalah mengubah bukti sejarah seperti artikel koran menjadi sejalan dengan imej Partai yang memerintah saat ini. Tapi sesungguhnya di dalam diri Winston, sudah pecah rasa ingin memberontak. Sementara dia sendiri tidak bisa bergerak terlalu gegabah. Thought Police ada dimana-mana. Bisa jadi sebelum beraksi dia akan dibuat "menghilang" alias vaporized. Dengan keterlibatan tokoh lain dalam judul ini, kehidupan Winston sudah tidak pernah semulus dulu.
Novel ini pertama kali dipublikasikan tahun 1949 dan Orwell menulis tentang tahun 1984, sekitar 36 tahun ke depan. Apa yang diceritakan oleh Orwell sebenarnya seperti apa yang kita rasakan selama ini. Orwell seakan menulis lamaran akan sebebas apa mereka yang punya wewenang. Misalnya ya itu tadi, bahwa sumber informasi pun bisa dikendalikan oleh mereka. Dengan slogan kata-kata yang khas: war is peace, slavery is freedom, ignorance is strength, Orwell menceritakan bagaiamana Goldstein dan Big Brother bisa membuat warganya taat. Coba deh kita lihat sekitar kita. Seakan-akan kita bebas untuk melakukan apapun padahal kita adalah budak dari suatu produk tertentu, twitter misalnya.
sumber |
Bagaimana Orwell meramalkan keadaan di tahun 1984 sangat mendetil. Dia bagaikan menulis sebuah esai menggunakan perumpaman dengan tokoh dan karakter di dalam cerita. Tidak hanya berbicara soal politik dan aturan, tetapi juga bertutur tentang keadaan sosial saat itu bahwa bahasa yang digunakan pun harus berubah (dalam buku disebut dengan newspeak).
Untuk yang membaca hanya sebatas mencari hiburan, sepertinya bacaan ini kurang cocok. Sebagian besar tulisan berupa deskripsi, narasi, esai. Sedikit porsi untuk dialog. Ada pula 1 chapter yang hanya berisi narasi saja. Jadi, untuk mereka yang tidak mau membaca sambil berpikir, pasti akan merasa bosan.
Kebetulan aku membaca yang versi bahasa Inggirs (tenang saja, sudah ada yang versi terjemahan kok!). Bahasanya tidak terlalu sulit untuk diikuti meskipun aku sendiri menghabiskan waktu 5 hari. Ada kosakata yang tidak familiar denganku. Setidaknya, tulisan Orwell yang ini tidak seberat A Clockwork Orange karya Anthony Burgess lah (aku berhenti di awal cerita dan hingga kini belum menyelesaikannya).
Saran Shiori-ko
Dari novel 1984 yang legendaris itu, kita jadi agak sedikit terbuka bahwa tidak bisa kita mempercayai media atau apapun hanya dari satu sumber. Bahkan jangan sampai kita tertipu oleh teman yang selama ini kita percayai. Orwell juga menyampaikan bahwa sebuah doktrin bisa disampaikan secara terus menerus dan melalui paksaan hingga otaknya menjadi apa yang diinginkan oleh si pemberi doktrin. Horor memang, tapi sadarkah kalau kita sebenarnya sedang hidup dalam ramalan Orwell? :)
nb: The Readables sudah pernah membuat video mengulas 1984 loh! coba lihat disini
No comments:
Post a Comment