Friday, October 24, 2014

WINGER

Winger
Penulis: Andrew Smith
Jumlah halaman: 439 halaman
Goodreads
Rating Shiori-ko: 4,3/5
Sinopsis: (dikutip dari Goodreads)
Ryan Dean West is a fourteen-year-old junior at a boarding school for rich kids. He’s living in Opportunity Hall, the dorm for troublemakers, and rooming with the biggest bully on the rugby team. And he’s madly in love with his best friend Annie, who thinks of him as a little boy.
With the help of his sense of humor, rugby buddies, and his penchant for doodling comics, Ryan Dean manages to survive life’s complications and even find some happiness along the way. But when the unthinkable happens, he has to figure out how to hold on to what’s important, even when it feels like everything has fallen apart.



Resensi Shiori-ko:
Jujus saja, yang membuat tergoda apalagi kalau bukan kavernya (lihat juga bagaimana kaver belakangnya!). Dengan menampilkan wajah lelaki tampan yang tampak babak belur, aku memutuskan untuk membacanya. Sebelumnya, juga sudah tahu dari kawan-kawan di tumblr.


book jacket

Gaya Bahasa dan Kosa Kata
Jangan kaget! Aku hanya mengingatkanmu. Meski si tokoh utama, Ryan Dean West adalah siswa berusia 14 tahun, tapi dirinya sudah berada di kelas 11 yang berarti teman-teman sekolahnya 2 tahun lebih tua darinya. Jangan heran jika banyak menemukan kata-kata vulgar beserta sumpah serapahnya. Namun karena itulah, cerita ini pun menjadi mengalir dan menyenangkan, gaya khas remaja sekolah. Walaupun memang untuk kita yang berada di Indonesia perlu pengetahuan ekstra mengenai bahasa slang di Amerika, karena ada percakapan dimana kata tersebut tidak kita kenal. Permaiannya ya tentu dari dialog-dialog yang tercipta. Hasil akhirnya berupa guyonan yang aku akui, lucu.

Penokohan
Ryan Dean West bersekolah di sekolah asrama yang tentu saja, teman bermainnya adalah anak lelaki, termasuk teman satu kamar di asrama beserta tim rugby-nya itu. Sebagai anak yang masih berusia 14 tahun, aku merasa tokoh West ini cukup berani untuk berbagai hal, termasuk jatuh cinta dengan teman baiknya sendiri, Annie Altman hingga melakukan beragam keisengan. Ada pula Joey, tokoh yang digambarkan sebagai sosok gay namun sangat bisa diandalakan oleh West sebagai tempat dia berkeluh kesah. Sisanya? Ya seperti kebanyakan tokoh pendukung saja.

Plot
Maju. Karena kisah ini dituturkan oleh West sendiri. Pembaca akan merasakan seperti berada berdampingan dengan West karena apa yang diceritakan ialah apa yang ia rasakan. Tidak ada kisah dari sudut pandang lain sehingga membuat pembaca seakan menyetujui apapun yang diasumsikan oleh West.

sumber


Yang Menarik
Ada ilustrasi hasil gambar tangan Ryan Dean West! Ilustrasi tersebut bersifat pendukung dari guyonan yang ada di dalam cerita. Bagiku, cukup membantu apabila pembaca tidak memahami apa yang dibahas (dan ditertawakan). Awalnya aku merasa buku ini hanyalah cerita biasa mengenai bagaimana berusaha menjadi kekasih dari sahabat sendiri. Aku sempat bosan, tetapi selalu ada saja hal yang membuatku memutuskan untuk terus membaca. Ending dari cerita ini sangat di luar dugaan dan penuh dengan emosi yang tercampur aduk. Seakan-akan, pembaca dari awal hanya mendengarkan West bercerita saja, eh akhir kisah seperti bertemu dengan puncak klimaks.

Saran Shiori-ko:
Pada dasarnya, kisah yang ditawarkan biasa saja. Kalau sudah pernah membaca Looking for Alaska karya John Green mungkin akan merasakan beberapa atmosfer yang sama. Malah aku sempat kecewa karena aku kira kata "Winger" akan sering dipakai, atau minimal aku mendapatkan informasi mengenai posisi ini dalam permainan rugby. Kenyataannya berkata sebaliknya. Bagiku, jika belum siap dengan kata-kata yang tidak sopan dalam buku ini, jangan dipaksakan untuk membaca. 

No comments:

Post a Comment