Friday, December 19, 2014

Biang Inovasi

Biang Inovasi
Penulis: Yoris Sebastian
Jumlah halaman: 247 halaman
Tahun terbit: 2014
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Format: paperback
Harga: Rp. 52.000 di TBMO
Rating Shiori-ko: 4/5
Sinopsis: dikutip dari Goodreads

Luar biasa itu bukan saat saya juara di level dunia. Luar biasa itu saat saya melihat orang biasa berkembang jadi juara dunia. Indonesia sebenarnya berlimpah sumber daya manusia, yang kalau diasah dengan benar akan melahirkan banyak inovasi.
Lewat buku ini saya berharap lebih banyak lagi anak muda yang menciptakan inovasi tingkat dunia sehingga Indonesia di masa depan akan dikenal sebagai BIAng INOVASI




Resensi Shiori-ko:
Aku adalah salah satu manusia yang tidak bisa kalau dalam seminggu tidak main ke toko buku. Awalnya aku hanya ingin membeli buku Neil Gaiman yang baru saja diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU). Alih-alih mendapatkan buku incaran, aku malah membeli judul ini karena saat itu stok buku ini tinggal 3 biji saja. Daripada nanti kehabisan, lebih baik aku beli, kan?

Konten Buku
Isinya ternyata merupakan expanded edition dari buku Keep Your Lights On! yang sayangnya sudah tidak ada lagi di pasaran. Di dalamnya, penulis memparkan seluk beluk "inovasi" secara bertahap dan bagiku, cukup lengkap. Penulis adalah salah satu penggagas Black Innovation Award (BIA), salah satu kompetisi adu kreatifitas dan inovasi yang ada di Indonesia. Memang, sebagian besar dari tulisannya menggunakan contoh karya peserta BIA agar pembaca dengan mudah memahami maksudnya. 

Berbicara tentang cara penyampaian, penulis bisa mengutarakannya dengan runtut. Hal tersebut dapat terlihat dari bagaimana penulis membagi buku menjadi bab-bab. Diawali dengan membahas definisi kata "inovasi" memahami perbedaannya dengan "penemuan" (invention), kemudian memberikan kiat-kiat bagaimana kita pun juga bisa menjadi sosok yang kreatif untuk menghadirkan inovasi. Tidak sampai disitu saja. Permasalahan produk kreatif pun juga dibahas, yakni birokrasi untuk mendapatkan paten, hak cipta, merek. 

Buku ini menggunakan pembahasaan yang ringan. Jarang sekali ditemukan istilah yang sulit dipahami oleh pembaca awam. Yang aku suka dari buku ini adalah bagaiaman penulis seakan benar-benar memberikan perhatian kepada pembacanya bahwa mereka pun juga bisa seperti peserta BIA: kreatif dan inovatif. Penulis menggunakan saran yang menurutku memang penting namun seringkali kita abaikan: pelajari ilmu dasarnya. Tidak disangkal pula, untuk menjadi kreatif dan inovatif harus melalui proses yang namanya membaca, melakukan riset, dan melakukan observasi. Tahapan-tahapan nyata dan logis yang harus dilalui kalau ingin stand out.

Tata Letak (Layout)
Sebagian besar buku ini menggunkana 3 warna, yakni hitam, putih, dan merah. Font face dan font size yang digunakan bagiku agak sedikit kecil (mungkinkah karena ukuran buku yang juga kecil?). Di tengah-tengah pembahasan ada ilustrasi sederhana yang mendukung isi dari paragraf. Bahkan ada pula gambar karya peserta BIA yang dimaksudkan oleh penulis. Seperti yang ditulis pada bagian pembuka buku, hanya ada nomor halaman ganjil, karena bagi penulis, menjadi kreatif dan inovatif salah satunya adalah berani melakukan apa yang belum pernah dilakukan sebelumnya (pada buku Creative Junkies penulis malah tidak memberikan nomor halaman!). Syukurlah secara keseluruhan semua halaman dalam buku dapat dibaca. Tidak ada ceritanya tulisan tidak terbaca karena latar belakang yang tidak sesuai.

Yang Kusuka
Penulis sangat mementingkan local content dari setiap inovasi yang nantinya pembaca hasilkan. Penulis terus mengulang bahwa yang namanya inovasi tidak harus shopisticated melainkan bisa menjadi solusi di lingkungan sekitar tempat kita tinggal. Buat apa mencontoh inovasi dari luar kalau tetap tidak bisa diaplikasikan di negri sendiri. Tidak ada gunanya membuat inovasi yang wah kalau tetap tidak menjadi jawaban dari persoalan di Indonesia. Dengan kata lain, penulis ketika mendorong pembacanya untuk menjadi kreator, ia tetap berdiri di bumi dimana kita semua berpijak.

Selain itu, ada beberapa halaman yang menekankan pada pentingnya membaca, riset, dan observasi jika ingin menjadi kreaif. Intinya, tidak menutup diri terhadap wawasan apapun yang ada di depan kita. Saat aku membaca ini, aku mencoba mengaitkan dengan apa yang bisa aku lakukan sebagai pustakawan nantinya (AMIN!). Dan yang terlintas dalam pikiranku adalah ya menjadi guide para calon inovator untuk menemukan sumber informasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam buku penulis juga berulang kali menyebutkan salah satu perpustakaan desain terbesar di Asia yang bisa dijadikan rujukan untuk mereka yan butuh refrensi. Bayanganku, pasti di dalamnya ada pustakawan yang tidak kalah kreatifnya dengan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan itu. Walau pekerjaan pustakawan tidak berhubungan dengan desain produk, tetapi menjadi selevel dengan penggunanya juga perlu. Melakukan tahapan yang disarankan oleh penulis, juga bisa memanfaatkan jasa pustakawan :)

via hypemeanseverything


Saran Shiori-ko:
Bagiku buku ini tidak hanya untuk mereka yang bergerak pada bidang desain produk atau industri kreatif seperti periklanan saja. Siapapun bisa membaca buku ini karena pada dasarnya buku ini tidak ditujukan kepada kelompok pembaca spesifik. Terlepas dari apapun latar belakang kita, tidak ada salahnya membaca Biang Inovasi. Siapa tahu, kepekaan kita untuk memecahkan masalah jadi semakin meningkat :) 

No comments:

Post a Comment