Saturday, January 31, 2015

Kisah-Kisah Indian Amerika (Seri Cerita Rakyat Dunia)

Jumlah halaman: 328 halaman
Tahun terbit: 2013
Penerbit: Elex Media Komputindo
Format: paperback
Harga: Rp. 54.800 di Gramedia
Rating Shiori-ko: 1/5
Sinopsis: 
Seri Cerita Rakyat Dunia adalah kumpulan kisah-kisah rakyat dari berbagai wilayah yang menjadi bagian dari budaya setempat secara turun temurun. 
Melalui seri ini, kita bisa menyelami kebiasaan dan budaya setempat, selain melalui dari buku-buku sejarah, sosial dan budaya, sebagai media untuk mendapatkan gambara utuh mengenai sebuah bangsa dan adat istiadatnya.

Resensi Shiori-ko:
Memutuskan untuk berhenti membaca begitu sampai pada kisah ke-10 dalam buku ini. Pilihan membacaku sempat mampir ke judul ini karena sebelumnya aku membaca The Lone Ranger dan tertarik dengan tokoh Tonto serta mitos-mitos dalam suku Indian. Kebetulan di rumah ada buku ini dalam keadaan masih tersegel.

Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Inilah mengapa aku tidak tertarik untuk meneruskan membaca alias berhenti di tengah jalan. Cara penyampaiannya yang tidak enak untuk diikuti. Sebenarnya tidak ada masalah dengan kosa katanya, karena buku ini sudah diterjemahkan dan tidak menggunakan istilah yang sulit. Hanya saja, gaya bahasa dan penuturannya yang bagiku tidak enak untuk dibaca. Cukup membingungkan karena terkadang nama tokoh diubah dengan kata sandang yang lain, yang jujur, dalam kisah itu ada banyak tokoh. Bayangkan saja, ketika di awal narator tidak memperkenalkan nama tokoh dan tiba-tiba di tengah cerita muncul sebuah nama, aku pun jadi bingung karakter manakah yang dimaksud.

Plot
Dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu, tentu saja buku ini seperti menuturkan ulang kisah yang turun-temurun di kalangan suku Indian Amerika. Plotnya flashback.

Yang Disayangkan
Sesungguhnya aku berharap aku akan mendapat informasi mengenai apapun yang berhubungan dengan tanah Amerika (baik itu negara Amerika Serikat atau negara di benua Amerika yang lain). Seperti misalnya mengapa ada tempat yang dinamakan dengan bahasa suku Indian atau mungkin legenda lain yang menyerupai kisah Tangkuban Perahu di Indonesia. Tetapi nyatanya tidak. Kisah ini hanya sebatas dongeng tanpa ada informasi berbobot di dalamnya. Dari 10 bab yang sudah aku baca, ada kurang lebih 3 bab yang hanya 2 halaman saja. Singkat dan aku tidak mendapat baik itu pengetahuan baru ataupun pesan moral yang ada di dalamnya. Bagaimana penulis menutup cerita pun aku rasa juga tidak enak. Boleh-boleh saja jika akhir cerita sedih atau multitafsir, tapi ada baiknya jika ada suatu pesan yang disisipkan. Bukankah biasanya cerita rakyat dipercaya sebagai media penyampai pesan moral & nilai dalam suatu komunitas (warga?)


Saran Shiori-ko:
Kecewa. Karena aku sudah terlanjut berekspektasi cukup tinggi untuk buku ini. Namun ternyata aku hanya bisa bertahan hingga bab ke-10. Harganya sekitar Rp 50ribu yang walaupun aku tidak membelinya dengan uangku sendiri, tapi tetap saja aku merasa agak rugi. Lebih baik kamu pinjam dulu saja :)

No comments:

Post a Comment