Thursday, January 29, 2015

The Lone Ranger

Jumlah halaman: 174 halaman
Tahun terbit: 2013
Penerbit: Disney Press
Format: paperback
Harga: Rp. 25.000 (diskon Periplus)
Rating Shiori-ko: 3/5
Sinopsis: 
After John Reid is ambushed and left for dead by the evil Butch Cavendish and his gang, he is rescued by Tonto -- a Comanche Indian warrior -- who transforms John from a man of the law into a man of legend. Now known as the Lone Ranger, John forms an unlikely duo with Tonto to save the railroad and to stop Butch Cavendish and  his band of outlaws before it's too late!
Resensi Shioriko:
Aku masih memegang prinsip "read first, watch later" alias ketika suatu buku akan dijadikan dalam format visual (entah serial tv ataupun film layar lebar) yang harus aku lakukan adalah membaca bukunya terlebih dahulu. Alasannya sih, supaya pemeran dalam film tidak mepengaruhi imajiku akan tokoh-tokoh yang dideskripsikan di dalam buku. The Lone Ranger salah satunya. Sebenarnya buku ini sudah diterjemahkan dan tersedia di beragam toko buku. Harganya juga tidak mahal. Namun, namanya juga manusia, aku suka lupa kalau aku ingin membaca buku ini. Hingga secara tidak sengaja menemukan versi Disney di tumpukan buku obral di Periplus. 

Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Dari judulnya saja sudah dapat diketahui bahwa novel ini dikhususkan untuk pembaca muda sehingga jangan heran kalau gaya bahasanya ringan dan mudah diikuti. Begitu pula dengan kosa katanya. Tetapi, meskipun untuk anak-anak, ada beberapa kata yang aku tidak paham maksudnya (ini lebih ke masalah pribadi, ya?). Tentu saja, karena gaya bahasa dan kosa kata yang mudah ini apa yang ingin disampaikan oleh penulis bisa tersampaikan dengan baik.

Plot
Menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu, buku ini dimulai dengan sebuah prolog yang berlatar tempat dan waktu beberapa tahun setelah legenda The Lone Ranger menjadi suatu cerita yang tersebar di manapun, bahkan di San Fransisco (ohya, latar cerita ini di Texas). Will, seorang bocah lelaki, bertemu dengan Tonto dan disitulah awal mula kisah The Lone Ranger. Barulah sepanjang 21 bab, kisah The Lone Ranger dengan seorang Indian bernama Tonto diceritakan. Di beberapa bab, disisipkan Interlude yakni untuk melihat bagaimana respon bocah lelaki yang mendengar cerita Tonto.

Tidak peduli itu prolog, kisah utama, interlude, ataupun epilog, semuanya menggunakan satu sudut pandang saja sehingga tidak membuat bingung pembaca. 

quotes you can find in the book // via www.quotessays.com/

Penokohan
Tokoh utama dalam kisah ini hanya ada 2 yakni The Lone Ranger itu sendiri dan Tonto, seorang Indian yang akhirnya membantu The Lone Ranger menegakkan keadilan. Perlu diingat, bahwa cerita ini adalah mengenai penegakan keadilan, maka sudah barang tentu ada pihak yang jahat. Cavendish sebagai dalang dibalik kekacauan di Texas yang akhirnya membuat The Lone Ranger dan Tonto bertekad untuk membela mereka yang tertindas oleh tindakan sewenang-wenang Cavendish.

Secara sederhana, dalam buku diceritakan mengapa Cavendish adalah sosok yang jahat, mengapa Tonto akhirnya membantu The Lone Ranger, hingga mengapa orang yang biasa saja memutuskan menjadi The Lone Ranger. Jangan berekspektasi bahwa tiap tokoh memiliki latar belakang yang kuat, sebab buku ini tidak menawarkan hal-hal kompleks. Sayangnya adalah, tidak hanya 3 tokoh tersebut yang ada dalam cerita, melainkan cukup beragam. Kalau aku pribadi jujur merasa kesulitan untuk mengingat si A ini berada di pihak siapa.

Yang Menarik
Karena Tonto adalah orang Indian, sedikit banyak ada informasi mengenai mitos dalam kehidupan Indian di Texas (meskipun tidak banyak). Yang menjadi daya tarik lainnya yakni ternyata buku ini cukup kocak untuk dibaca oleh anak-anak. Guyonannya tidak perlu dipikir. Dalam sekali baca pasti sudah paham dengan maksudnya. 

Saran Shiori-ko:
Sebagai hiburan ringan, boleh lah ya buku ini menjadi pilihan bacaan. Bonusnya adalah ada 8 halaman penuh warna dengan menggunakan kertas foto yang menampilkan cuplikan gambar-gambar di film. Minimal bacaan ini bisa memberikan gambaran seperti apa filmnya. Gara-gara buku ini juga, aku jadi tertarik untuk membaca tentang mitologi suku Indian...

No comments:

Post a Comment