Friday, January 9, 2015

Untunglah, Susunya

Untunglah, Susunya - Fortunately, The Milk
Penulis: Neil Gaiman
Jumlah halaman: 128 halaman
Tahun terbit: 2015
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Format: paperback
Harga: Rp. 35.000 di Gramedia
Rating Shiori-ko: 5/5
Sinopsis: dikutip dari Goodreads

“Aku membeli susu,” kata Ayah. “Aku keluar dari toko pojok, dan mendengar suara aneh seperti ini: dhum… dhumm… Aku mendongak, dan kulihat piringan perak besar menggantung di atas Jalan Marshall.”
“Halo,” pikirku. “Itu bukan sesuatu yang kaulihat setiap hari. Lalu sesuatu yang aneh terjadi.”
Ingin tahu kelanjutan ceritanya? Baca saja petualangan aneh dan ajaib ini, yang diceritakan dengan lucu oleh Neil Gaiman, penulis bestseller pemenang Newbery Medalist. Ilustrasi oleh Skottie Young. 


Resensi Shiori-ko:
Judul ini sesungguhnya sudah masuk daftar buku yang ingin aku baca. Berhubung edisi bahasa Inggrisnya tidak ramah kantong mahasiswa (apalagi jika dibandingkan dengan jumlah halamannya). Maka dari itu, ketika Gramedia Pustaka Utama melalui akun twitternya mengumumkan bahwa akan segera menerbitkan buku ini, aku sudah bersiap untuk membelinya. Dengan harga yang terjangkau (ya, bagiku harga buku dibawah Rp. 50.000 itu murah) pula.

Gaya Bahasa dan Kosa Kata
Tampak dari ilustrasi kavernya dan sinopsisnya, buku ini ditujukan kepada pembaca muda. Jangan berharap menemukan diksi yang indah layaknya novel fiksi remaja dan dewasa atau bahkan sastra. Semua kata yang digunakan untuk membawakan cerita ini dapat dikatakan begitu mudah diikuti dengan gayanya yang sederhana. Akan tetapi, karena buku ini adalah fiksi dengan permainan imajinasi (itulah yang aku suka dari Neil Gaiman) yang liar, pembaca pasti akan bertemu kata-kata lucu dan unik. Aku sendiri tidak tahu apakah istilah asing tersebut memang memiliki makna dalam dunia sastra atau kata-kata itu hanyalah buatan penulis saja. Tapi, mungkin itulah yang membuat buku ini menjadi makin menarik.

Plot
Ini juga hal unik yang menjadi poin menarik dalam buku. Kisahnya maju-mundur, tapi ditampakkan seperti terus maju. Kalau pernah dengar istilah "cerita berbingkai" sepertinya cukup bisa menjelaskan bagaimana plot kisah ini.

Penokohan

ayah dan Prof. Steg // via www.caughtreadhanded.wordpress.com

Tokoh utamanya hanyalah si ayah. Dan omong-omong dari awal hingga akhir, pembaca tidak akan menemukan siapa nama ketiga manusia (ya mereka hanya bertiga yang berwujud manusia). Pembaca malah akan mengetahui nama julukan tokoh-tokoh imajinatif seperti karakter alien. Karena buku ini memang ditujukan untuk anak-anak, maka tidak salah bila tidak ada tokoh yang tampak begitu kuat dengan latar belakang yang kuat pula. Semua tokoh yang ada dalam cerita dikisahkan dengan sederhana dengan harapan pembaca tidak kebingungan mengingat si ayah bertemu banyak maca makhluk unik.Kesederhanaan inilah yang membuat aku merasa buku ini menyenangkan.

Yang Menarik
Selalu. Aku selalu suka dengan akhir cerita yang bersifat multitafsir. Membiarkan pembaca menilai (dan mengakhiri) cerita dalam pemahamannya masing-masing. Dan itulah yang ditawarkan buku ini. Meski pembaca mudalah yang disasar, tapi penulis mampu membungkus cerita menjadi suatu kisah yang akhirnya tidak mudah ditebak, karena pembaca akan memiliki perbedaan pendapat untuk menyudahinya. Aku tidak mau membongkar keunikan cerita ini supaya kalian membacanya sendiri.

Dari 128 halaman, sebagian besar halamannya dipercantik dengan ilustarsi dari Skottie Young. Bagiku, keduanya bisa saling mengimbangi. Penulis dengan idenya mengenai latar waktu, tempat dan penggambaran tokoh divisualisasikan oleh ilustrator dengan baik. Karakter imajinatif yang dituliskan penulis malah menjadi suatu hal yang menyenangkan untuk dinikmati. 

para alien // via www.goodreads.com

Yang menarik lagi adalah penggunaan font face yang tidak seragam. Seperti ada beberapa kata yang ditulis dengan font face berbeda dan orientasi berbeda pula (ada yang horizontal, ada yang menyerupai parabola, dll). Wajar bagiku, karena buku ini dibuat untuk menghibur dan menarik minat baca anak-anak. Jadi sah-sah saja apabila dihias sedemekian rupa.

Saran Shiori-ko:
Beli saja! Kalau kamu sudah lelah dengan rutinitasmu dan bosan dengan genre bacaan yang sedang kamu gemari, coba baca buku ini. Tidak rugi juga sih apabila kamu memutuskan untuk membelinya karena harganya yang sangat terjangkau. Tidak ada salahnya juga kalau kita kembali berimajinasi secara liar seperti ketika kita masig anak-anak dulu kan? :)

No comments:

Post a Comment