Saturday, February 28, 2015

Jangan Lepaskan Aku = Never Let Me Go

Jangan Lepaskan Aku = Never Let Me Go
Penulis: Kazuo Ishiguro
Jumlah halaman: 360 halaman
Tahun terbit: 2011
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Format: paperback
Rating Shiori-ko: 3/5
Sinopsis: 

Dari luar, Hailsham tampak seperti sekolah asrama Inggris yang menyenangkan, jauh dari sentuhan kota besar. Murid-muridnya terpelihara dengan baik, diajari seni, olah raga, dan ilmu pengetahuan. Namun anehnya mereka sama sekali tidak diajari tentang dunia luar dan mereka tidak berhubungan dengan dunia di luar asrama mereka.

Kathy, yang kini sudah dewasa, mengenang kembali masa-masanya di Hailsham. Persahabatannya dengan Ruth dan Tommy, teman masa kanak-kanaknya, mengingatkannya pada masa kecilnya di asrama tersebut. Namun ingatan itu juga membuka berbagai rahasia di balik dinding Hailsham. Di tempat itu ternyata manusia dikloning agar bisa menyediakan organ-organ yang dibutuhkan oleh penduduk dunia luar yang sakit.

Resensi Shiori-ko:
Tertarik dengan buku ini karena katanya buku ini adalah salah satu buku yang wajib dibaca oleh mereka penggemar tema distopia. Syukurlah, seorang teman memberikan buku ini padaku. Aku bahkan tidak menyadari bahwa buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Untung saja aku tidak segera membeli edisi berbahasa Inggris.

via www.behace.net


Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Dari berbagai sumber, buku ini adalah kisah distopia klasik. Maka aku tidak kaget ketika menemukan bahwa buku ini disampaikan dengan cara yang membosankan. Gaya bahasanya lambat. Menceritakan setiap detil dengan sangat perlahan, yang bagiku bukan salah satu cara penyampaian yang aku suka. Namun secara kosa kata, penerjemah mengusahakan agar tidak menggunakan kata yang sulit & bagusnya adalah, menjaga beberapa istilah untuk tetap dalam bahasa Inggris. Aku memang dapat memahaminya dengan mudah, tetapi pesan tersirat yang ada dalam buku itu masih belum dapat aku temukan.

Plot
Dikisahkan dari sudut pandang orang pertama, Kathy B., dan dia seakan mengenang masa lalunya. Buku ini dibagi menjadi 3 bagian, yakni pertama ketika mereka (Kathy bersama 2 temannya, Ruth & Tommy) mengenyam pendidikan di sekolah Hailsham, bagian kedua yakni ketika mereka sudah keluar dari Hailsham dan berpindah ke Cottage, dan ketiga ketika mereka mulai menjalankan donasi. Pada bagian pertama dan kedua akan sangat banyak plot yang mundur, sedangkan untuk ketiga, Kathy B. menceritakan juga ketika ia sudah menjadi perawat.

Buku ini memang secara garis besar melihat bagaimana sudut pandang Kathy bersekolah di Hailsham, namun ada bagian dimana Hailsham diceritakan dari sisi para <i>guardian</i>. Disitulah pembaca akan tercengang bahwa ada perbedaan yang cukup besar dari dua orang pelaku "pendidikan" dengan "peserta didiknya".

Tokoh dan Karakter
Tokoh utamanya adalah Kathy, Ruth, dan Tommy. Mereka bertiga adalah teman selama bersekolah di Hailsham. Lewat penuturan dari Kathy, pembaca bisa tahu bagaimana karakter Ruth yang ternyata rapuh dan plin-plan, serta Tommy dibalik keadaan santainya yang ternyata sangat mencemaskan masa depan. Jangan berharap pembaca menemukan latar belakang setiap tokoh. Penulis menyimpan semuanya dengan baik hingga akhir cerita berubah menjadi mengejutkan.

via www.pinterest.com

Ide Cerita
Ketika aku iseng mencari tahu buku apa ini, aku tertarik. Menakutkan sebenarnya bagiamana ide cerita ini muncul dan mungkin beberapa tahun ke depan, apa yang dikisahkan dalam buku ini menjadi kenyataan. Aku terbayang apakah buku Margaret Atwood yang berjudul Handmaid's Tales akan seperti ini bentuknya. Aku tidak mau membeberkan terlalu banyak, karena buku ini cukup mengejutkan di bagian akhirnya. 

Saran Shiori-ko:
Aku suka dengan ide ceritanya, hanya saja cara penceritaanya sangat membosankan. Aku bahkan sedikit memaksa diriku untuk menyelesaikan buku ini dan bersyukur akhir bukunya di luar dugaanku. Aku rasa jangan memulai buku ini sebagai suatu bacaan iseng atau kamu akan terhenti di tengah jalan.

Ohiya, omong-omong buku ini sudah diadaptasi menjadi film loh! :)

No comments:

Post a Comment