Wednesday, February 11, 2015

Mr. Fox yang Fantastis

Mr. Fox yang Fantastis
Penulis: Roald Dahl
Jumlah halaman: 96 halaman
Tahun terbit: 2001
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Format: paperback
Harga: Rp. 22.000 di Librumia
Rating Shiori-ko: 3/5
Sinopsis:

Boggis, Bunce, dan Bean adalah tiga peternak yang sangat pelit dan jahat. Di ladang mereka tinggal Mr. Fox sekeluarga. Setiap malam dia mendatangi salah satu peternakan itu dan mengambil ayam, bebek, atau kalkun.

Boggis, Bunce, dan Bean sangat membencinya dan ingin menghabisinya, tapi Mr. Fox selalu berhasil menyelamatkan diri. Mereka akhirnya kehabisan akal dan memutuskan untuk berjaga di luar sarang Mr. Fox sampai Mr. Fox sekeluarga kelaparan dan terpaksa keluar.

Nah, bagaimanakah cara Mr. Fox mengakali mereka kali ini sehingga akhirnya dia sekeluarga dan teman-temannya malah bisa berpesta dengan makanan dan minuman yang melimpah ruah?


Resenis Shiori-ko:
Aku belum menonton filmnya, kabarnya sih filmny lucu. Berhubung ada yang menjual bukunya, aku mencoba membaca. Siapa tahu sama menariknya dengan apa yang dikatakan oleh banyak orang.

Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Seperti biasa, tanpa berbelit-belit, penulis menyampaiakan segalanya secara sederhana. Tentu, tidak ingin menimbulkan banyak pertanyaan di benak pembaca mudanya. 

Plot
Maju. Tentu saja. Tanpa ada yang perlu dipertanyakan, buku ini bercerita tentang petualangan tuan Rubah.

Penokohan
Tokoh utamanya ialah 3 orang peternak dan seekor Rubah. Kalau menurutku, ceritanya hampir serupa dengan kisah Kancil yang mencuri timun. Dia diburu karena kesalahannya dia sendiri dan mengakibatkan hewan-hewan yang membuat sarang di bawah tanah jadi tidak bisa mencari makan. Penokohan yang digunakan oleh penulis tidak terlalu rumit, tidak perlu memikirkan hal-hal yang membingungkan. Bagaimana Rubah menyelamatkan diri dari ancaman 3 peternak tersebut aku rasa juga cukup cerdik.

via www.greatestgiffsofalltime.com


Saran Shori-ko:
Untuk bacaan sebatas hiburan, buku ini sangat ringan. Jangan sampai kita, sebagai pembaca dewasa, meletakkan banyak asumsi ketika membaca buku ini. Yang ada nanti malah bingung, bukannya menikmati bacaan.

No comments:

Post a Comment