Penulis: Haruki Murakami
Jumlah halaman: 77 halaman
Tahun terbit: 2014
Penerbit: Harvill Secker
Format: hardcover
Harga: Hadiah Pemenang Lomba Dare to Blog by Periplus
Rating Shiori-ko: 3/5
Sinopsis:
'All I did was go to the library to borrow some books'.
On his way home from school, the young narrator of The Strange Library finds himself wondering how taxes were collected in the Ottoman Empire. He pops into the local library to see if it has a book on the subject. This is his first mistake.
Led to a special 'reading room' in a maze under the library by a strange old man, he finds himself imprisoned with only a sheep man, who makes excellent donuts, and a girl, who can talk with her hands, for company. His mother will be worrying why he hasn't returned in time for dinner and the old man seems to have an appetite for eating small boy's brains. How will he escape?
Resensi Shiori-ko:
Ketika iseng mengunggah status di Path bahwa aku sudah selesai membaca buku ini, beberapa teman kaget karena mereka tahu, I'm not into Murakami. Faktanya adalah, buku ini adalah hadiah lomba Dare to Blog yang diadakan oleh Periplus dan aku termasuk salah satu pemenangnya. Secara fisik, buku ini bagus karena yang aku dapatkan adalah versi hardback. Terima kasih Periplus!
Gaya Bahasa, Kosakata, dan Penyampaian
Aku baru membaca karya Murakami yang berjudul Norwegian Wood dan begitu menyelesaikan buku tersebut aku langsung menasbihkan bahwa tulisannya tidak cocok untukku. Dari situlah aku berpandangan bahwa gaya penulisan Murakami untuk karya-karyanya memiliki cara penyampaian yang serupa dengan Norwegian Wood. Namun ternyata untuk karyanya yang paling baru ini, tulisannya berbeda. Tidak lagi membuatku terjebak pada satu paragraf karena aku tdak memahami maksudnya. Kosakata yang digunakan dalam buku ini ternyata cukup mudah. Meski pada beberapa lembar pertama aku merasa agak kesulitan beradaptasi dengan buku ini, tetapi hingga akhir cerita aku tidak terlalu menemukan masalah. Hal tersebut juga sejalan dengan cara penyamapaiannya. Mungkin karena tidak bertele-tele dan tidak bermain detil layaknya di Norwegian Wood, buku berhasil aku baca dengan cepat. Yah, faktor lain karena The Strange Library tidak lebih dari 100 halaman.
Plot
Dalam The Strange Library pembaca akan diajak mengalami petualangan aneh selama 3 hari yang dilalui oleh si tokoh utama. Tentu saja, plotnya pun akan maju karena penggunaan sudut pandangnya ialah sudut pandang orang pertama.
salah satu ilustrasi di dalam buku // via the guardian |
Penokohan
Salah satu yang unik dari buku ini adalah, tidak ada nama satupun yang akan ditemukan oleh pembaca. Semuanya seakan dilabeli oleh si tokoh utama yang juga tidak menyebut nama. Jangan ditanya bagaimana kekuatan tokoh karena The Strange Library adalah fiksi yang singkat sehingga tidak ada banyak waktu untuk menceritakan latar belakang masing-masing tokoh yang ada. Dalam The Strange Library semua tokoh dibiarkan tidak begitu jelas, sehingga memicu pembaca untuk berpikir sendiri-sendiri siapakah tokoh-tokoh yang bermunculan itu.
Ide Cerita
Aku tidak mau membeberkan ide sebenarnya yang menurutku sedikit menakutkan jika hal tersebut benar-benar terjadi. Pokoknya, memunculkan ide semacam itu dan dibingkai dalam suatu latar tempat beruapa perpustakaan adalah suatu hal yang unik dan jenius. Tidak terbayangkan sebelumnya olehku bahwa perpustakaan akan bertindak sampai sejauh itu kepada penggunanya. Selain itu, permainan kata-kata yang membuat bingung di awal menunjukkan kepada pembaca bahwa beragam kemungkinan yang ada dunia bisa benar terjadi. Aku tidak mau banyak membocorkan sebab bisa-bisa aku jadi memberi spoiler tentang isi buku ini.
Saran Shiori-ko:
Dari segi harga yang hampir menyentuh Rp. 300.000, sebagai barang koleksi memang bagus. Akan tetapi jika kamu bukanlah sosok yang menggemari karya Murakami, setidaknya akan merasa menyesal karena buku ini ternyata hanya 77 halaman. Ingat juga, bahwa The Strange Library adalah salah satu karya Murakami yang bersifat surreal. Jangan harap akan bertemu dengan hal-hal yang bisa dilogika. Penataan gambar yang mengiringi buku ini bukan untuk menjelaskan kepada pembaca tentang suatu hal yang tercetak pada paragraf, melainkan untuk menekankan sifat surreal sehingga perasaan horor dan menakutkannya bisa terasa. Kalau kamu bukanlah penggemar Murakami, aku sarankan untuk coba meminjam dari teman. Bukan rahasia lagi bahwa tidak semua orang bisa paham dengan Murakami pada sekali baca.
Nice review! thank you...helpfull... where i can buy this book? You said Periplus. where is Periplus. im so wondering :) Please info
ReplyDeletethank you kak Shiori-ko atas reviewnya, bantu banget,soalnya aku ragu banget waktu ketika mampir di Perplus untuk beli. hihihihi...pastinya bakal jadi beli nieh, kelihatannya seru!! Kak Tantra, aku biasanya beli di periplus pondok indah mall karena dekat dari rumah. Periplus ada juga di Plassa senayan, palasa indonesia, mall kelapa gading. tapi lebih lengkapnya kakak bisa lihat websitenya kok, disana ada lokasi tokonya. aku kasih linknya yah: http://www.periplus.com/_index_/Store-Locator
Delete