Thursday, August 6, 2015

Paddington on Top

Paddington on Top
Penulis: Michael Bond
Jumlah halaman: 144 halaman
Tahun terbit: 2008
Penerbit: Collins Publishers
Format: paperback
Rating Shiori-ko: 4/5
Sinopsis:

Up until now, Paddington has managed to avoid school. But the Inspector himself catches up with him and packs him off. After one day, even the teacher wonders whether there is anything he can teach Paddington!

Resensi Shiori-ko:
Iseng-iseng nengokin rak bukunya adeknya mas Ivo dan kaget ternyata punya fisik buku Paddington. Jujur, aku sendiri tahu Paddington gara-gara si beruang lucu ini jadi bonus belanja salah satu swalayan ternama. Belum juga sempat nonton filmnya, eh baru tahu kalau buku ini ada sekitar 21 judul. Sayang sekali, buku pertama yang aku baca malah buku yang ke-10

Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Karena buku ini ditujukan kepada anak-anak, jelas saja kalau bahasanya mudah diikuti. Eits, tapi jangan terkecoh. Permaianan homofone dan homograf dalam buku inilah yang membuatku memberikan 4 bintang. Tokoh Paddington yang berasal dari pedalaman Peru yang paling dalam (katanya dari The Darkest Peru) sungguh lucu. Dengan penyampaian yang ringan dan permainana kosa kata itu tadi, bagiku membuat orang dewasa seperti kita ini malah bisa menemukan hal-hal menarik yang tidak terpikirkan sama sekali. Berbeda jika yang membaca buku ini adalah anak-anak. Tidak heran apabila untuk ukuran buku yang jumlah halamannya 144 halaman saja, akan bisa dihabiskan dalam sekali duduk. 

"I'll  have you know," he continued, "that I have a very big case here."
Paddington peered at him with interest. "I've got a small one," he announced, holding up his suitcase
(p. 59, Paddington Goes to Court)

Plot
Simpel dan dari sudut pandang orang ketiga serba tahu. Kalau pernah menonton film anak-anak dan terdapat narator yang menceritakan beberapa bagian film (biasanya di awal dan akhir film) kurang lebih seperti itulah perasaan yang muncul ketika membaca buku ini. Seakan ada narator yang membacakan cerita ini buat kita dan kita sekaan membayangkan adanya adegan lucu nan sederhana dari para tokoh di dalam buku. 

Plotnya selalu maju. Paddington maupun tokoh yang lainnya hampir tidak pernah menceritakan sesuatu yang berasal dari masa lalu. Kalaupun itu memnag ada, hal tersebut hanya untuk menegaskan identitasnya saja ketimbang menjadi satu dengan jalan cerita. Maka dari itu, jika ada kesemptana dan memang ada bukunya, lebih baik membaca dari buku pertama supaya tidak bertanya-tanya mengenai histori Paddington.

Tokoh
Untuk tokoh, yang aku soroti hanyalah si Paddington. Keluguannya karena dia diminta pergi ke sekolah hingga keluguannya hadir dalam pengadilan (ini bagian favoritku). Paddington seperti potret anak kecil yang baru memahami arti dari beberapa kata dan mencoba membalas obrolan lawan bicaranya dengan kepemilikan kosa katanya yang minim tersebut. Bukannya malah sebal, yang ada malah memunculkan kelucuan tersendiri.

sumber

Untung saja, si Paddington ini bukanlah sosok anak kecil yang menyebalkan (sering merengek tidak jelas), melainkan sebagai sosok yang selalu ingin tahu (khas anak kecil) dan selalu ingin membantu. Ia tidak mau merepotkan keluarga Brown yang sudah mau direpoti dengan kehadiran beruang (kemudian dianggap juga sebagai anggota keluarga, bukan sekedar beruang). Tidak heran jika Paddington disukai oleh banyak pembaca. 

Ide Cerita
Aku sendiri belum menonton filmnya (katanya sih recommended) sehingga aku tidak bisa membandingkan visualisasi keluarga Brown dan Paddington antara yang ada di film dengan yang ada dalam bayanganku. Tetapi ide mengenai seekor beruang yang diadopsi oleh keluarga baik hati dan diminta untuk pergi ke sekolah oleh inspektur menurutku cukup lucu juga. Coba saja bayangkan ada seekor beruang di dalam kelasmu atau si beruang ini diminta hadir dalam persidangan serius! 

Saran Shiori-ko:
Namanya juga buku anak-anak, jadi jangan berpikir terlalu realistis bahwa semua hal yang biasa dilakukan oleh manusia bisa dilakukan pula oleh beruang. Aku pribadi memberikan 4 bintang karena kejenakaan humor di dalamnya. Aku berani rekomendasikan buku ini untuk dibacakan pada anak-anak kecil. 

No comments:

Post a Comment