Saturday, December 26, 2015

Jika: dan hanya jika

Jika: dan hanya jika
Penulis: Windy Ariestanty dkk
Jumlah halaman: 224 halaman
Tahun terbit: 2013
Penerbit: Gagasmedia
Format: paperback
Harga: Rp. 19.000 di TB Uranus
Rating Shiori-ko: 3/5
Sinopsis:

Apa yang tebersit dalam hatimu, saat kaki sudah menjejak di masa sekarang, tetapi sebuah ingin masih tertinggal di masa lalu? 
Kau mungkin berharap semesta mengulang jika.
Apa yang memenuhi harapmu saat melihat esok masih terlalu gulita dan gelap tak mampu kau kira?
Kau mungkin mendamba banyak jika.
Jika, dan hanya jika.

Tiga belas penulis mengabadikan rentak yang mereka temui di perjalanan dalam foto. Lalu, mereka beri “jika” ke dalamnya, ditambah rindu, cinta, dan harapan yang kadang hampir selesai. Menjelmalah, tiga belas “jika” penuh warna.

Resensi Shiroi-ko:
Sesungguhnya sudah cukup antusias ketika buku ini meluncur. Tetapi mengetahui harganya yang cukup mahal, aku mengurungkan niatku hingga akhirnya diskon buku akhir tahun di Toko Buku Uranus yang meruntuhkan keimananku. Dengan menggunakan kata "jika" sebagai tema utama, aku tertarik akan seperti apa kumpulan cerita ini.

Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Buku ini merupakan buku kumpulan cerita dari 13 penulis dimana 3 diantaranya pernah aku baca tulisannya: Windy, Alanda, dan Rahne. Sisanya aku malah baru mendengar namanya. Tentu setiap penulis memiliki gaya bahasa, kosa kata, dan cara penyampaiannya sendiri-sendiri. Namun, secara garis besar, ketiga belas penulis tersebut menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami, terutama oleh remaja. Semuanya diberikan kesan yang ringantetapi tidak kehilangan aura romantisnya. Yang aku suka dari semua penulisnya adalah, mereka tidak memaksakan supaya bisa menjadi tulisan roman. Semuanya memberikan aura romans dari gaya penceritaan masing-masing. 

Ohya, jangan lupa juga, sebagian besar dari penulis dalam buku tersebut menyelipkan kata-kata dalam bahasa Inggris. Tdak sulit untuk diikuti sih, tetapi untuk mereka yang belum terlalu fasih untuk memahaminya, bisa saja hal tersebut menjadi suatu kendala untuk menyerap kisah romansnya.

Plot
Aku tidak bisa berkata banyak karena buku ini terdiri dari 13 cerita yang memiliki gayanya sendiri-sendiri. Beigtu pula untuk plot, sudut pandang hingga peletakan konflik. Yang pasti, permainan plot tidak banyak menjadi tumpuan. Plot maju lebih mendominasi ketimbang plot yang maju mundur, dan itu bagus, sebab tidak membuat pembacanya menjadi bingung.

Tokoh
Uniknya dari kumpulan cerita ini adalah kesamaan bahwa tokohnya berandai-andai dengan menggukana premis "jika". Pemikiran mendasar seperti itu membuat para tokohnya jadi beragam: ada yang merasa menyesal namun ada juga yang merasa bahagia. Jangan harap ada tokoh yang cukup kuat, disini tokoh hanya sebatas lakon cerita tanpa banyak memberikan informasi dan latar belakang. Meskipun begitu, setiap tokohnya membawa masalah yang cukup pelik dan bisa membuat pembacanya terlarut dalam suasana yang dikonstrukikan oleh sang penulis. 

Ide Cerita
Kembali aku tuliskan, dengan mengangkat tema "jika" ternyata bisa menghasilkan banyak cerita. Karena buku ini adalah kumpulan cerita pendek, maka aku juga tidak mengharapkan adanya keterlarutan yang mendalam terhadap buku ini (atau dalam bahasa gaul: baper). Mungkin, karena hal itu juga, aku hanya bisa memberi 3 dari 5 bintang yang ada. Aku tidak terlalu merasa terkesan dengan buku ini. Lempeng. 

Ohiya, cerita favoritku adalah tulisan Alanda Kariza. Tokoh lelakinya malah lebih menarik ketimbang sang tokoh utama.

Meskipun begitu, jangan lupa kalau buku ini dilengkapi dengan foto-foto berwarna (dan itulah alasan logis mengapa harga jual buku ini pertama kali cukup mahal). 

Saran Shiori-ko:
Sila dibaca untuk bacaan ringan dimana kamu membutuhkan bacaan yang habis dalam sekali sesapan kopi (karena aku pun juga begitu). Buku yang sebenarnya layak untuk dikoleksi karena foto-foto berwarna di dalamnya. 

No comments:

Post a Comment