Penulis: Chris Colfer
Jumlah halaman: 258 halaman
Tahun terbit: 2013 (pertama kali terbit 2012)
Penerbit: Little, Brown Books for Young Readers
Format: paperback
Harga: Rp 10.000 (diskon Periplus Februari 2016)
Rating Shiori-ko: 4/5
Sinopsis:
Struck By Lightning: The Carson Phillips Journal follows the story of outcast high school senior Carson Phillips who blackmails the most popular students in his school into contributing to his literary journal to bolster his college application; his goal in life is to get into Northwestern and eventually become the editor of The New Yorker.
At once laugh-out-loud funny, deliciously dark, and remarkably smart, Struck By Lightning unearths the dirt that lies just below the surface of high school.
The film Stuck By Lightning features Colfer's own original screenplay. Colfer also stars in the film alongside Allison Janney, Christina Hendricks, Dermot Mulroney, Sarah Hyland, and Polly Bergen.
Resensi Shiori-ko:
Katanya nih, tulisan Chris Colfer yang namanya melambung karena serial televisi GLEE, juga patut diperhitungkan. Entah berapa tulisan di internet yang aku baca yang merekomendasikan buku ini sebagai permulaan sebelum nantinya melanjutkan membaca tulisan Colfer yang lain (serial Land of Stories). Sekali lagi, rezeki tidak pernah lari jauh. Sempat beberapa kali ingin membeli buku ini namun selalu dikalahkan dengan buku judul lain. Namun ternyata Periplus pada bulan Februari 2016 lalu mengadakan diskon buku di beberapa tempat dan buku ini hanya diberi harga Rp 10.000 saja. Siapa yang tidak tertarik?
Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Surprise! Buku ini adalah buku yang sangat ringan. Awalnya aku kira akan memiliki penggunaan bahasa yang kurang lebih sama dengan bagaimana tulisan James Patterson dalam karya untuk remajanya. Dugaanku ternyata melenceng. Colfer memiliki gayanya sendiri untuk menjadi lucu dan menyenangkan. Jangan kaget, karena Colfer sering sekali memasukkan kata-kata yang sering digunakan sebagai ungkapan menghina di luar sana. Colfer begitu rapi dalam menata setiap kosa katanya menjadi begiu realistis. Seakan-akan jurnal tersebut memang benar ada. Umpatan-umpatan yang digunakan oleh Colfer sangat familiar bagi para remaja di Amerika Serikat sana yang sayangnya belum tentu pembaca Indonesia paham betul dengan ungkapan yang digunakan oleh Colfer.
Seperti yang sudah dituliskan dalam sinopsis, penceritaan yang digunakan oleh Colfer kurang lebih merupakan tulisan jurnal. Membuat pembaca melihat dari sudut pandang tokoh utama. Seperti membaca sebuah buku harian. Mungkin karena gabungan dari gaya bahasa dan kosa kata yang sangat anak muda plus penyampaiannya yang menyenangkan, pembaca bisa membaca buku ini dengan cepat. Dan jangan lupa, Colfer pandai meletakkan kalimat-kalimat yang penuh humor.
Plot
Plotnya maju dan menggunakan struktur yang standar digunakan oleh kebanyakan penulis: perkenalan - konflik - penyelesaian. Namun hal itu bukan berarti kalau buku ini tidak bagus. Malah karena Colfer membuat plot menjadi sederhana, pembaca pun bisa mengikuti cerita dengan baik dan paham dengan apa yang dituliskan oleh Colfer. Karena buku ini disajikan dalam bentuk jurnal harian, tentu saja sudut pandangnya menggunakan sudut pandang orang pertama serba tahu. Pembaca diajak melihat semuanya dari kacamata si tokoh utama.
Penokohan
Menyenangkan rasanya membaca buku ini karena para tokoh yang disajikan sangat akrab dengan dunia pembaca (yang notabene adalah para remaja di Amerika Serikat sana). Meskipun begitu, Colfer menciptakan tokoh berupa seseorang yang minoritas, yang selalu dijadikan bahan ejekan. Well, tampaknya semuanya sudah familiar dengan setting yang seperti itu.
Carson Phillips adalah seorang remaja laki-laki yang sering diabaikan oleh teman-teman sekolahnya, kecuali Maleire Baggs. Carson tidak pernah diundang ke acara-acara seperti Halloween ataupun acara ulang tahun. Bagi teman-temannya, Carson hanyalah seorang anak biasa yang terpaksa "dimasukkan" ke dalam OSIS karena dialah ketua klub penulis. Meskipun begitu Carson selalu mencoba untuk membuat suatu hal yang berbeda. Dia percaya bahwa sebenarnya dia berada di lingkungan para orang idiot. Maka dari itu, Carson berusaha sekuat tenaga untuk bisa keluar dari Clover, California.
Teman dekat yang selalu menganggap kalau Carson itu adalah juga seorang manusia adalah Malerie Baggs. Malerie sangat setia dengan Carson. Mereka berdua selalu bisa menjadi tonggak klub menulis meskipun kebanyakan yang membantu tulisan dan ide adalah Carson juga. Pembaca tidak akan menyangka akan fun facts yang dituturkan oleh Malerie ketika Carson dan Malerie begitu mencengangkan (bahkan Carson pun merasa hal itu terlalu mengejutkan). Meskipun tidak terlalu terlihat apa peran Malerie dalam keseluruhan cerita, tetapi Carson memberikan beberapa bagian untuk menceritakan Malerie dan bagaimana ia melihat Malerie selama ini.
sumber |
Sisa dari tokoh yang ada di dalam buku ini adalah para anak-anak populer di Clover High School: si cantik Claire Matthews yang merupakan ketua OSIS dan ketua tim pemandu sorak, ada si tampan dan atletis Justin Walker, ada juga si kaya raya Nicholas Forbes dan masih banyak tokoh-tokoh yang pasti ada di setiap sekolah (entah ya kalau di Indonesia). Mereka semua adalah orang-orang yang menganggap Carson sebagai sosok yang mengganggu, yang seharusnya klub menulis tidak perlu ada karena mereka membenci Carson (tanpa sebab pula...).
Isi Buku
Mulanya aku tidak begitu paham bagaimana buku ini akan bertutur, apa yang akan jadi permasalahan dari tokoh utama hingga beberapa bab Carson menjelaskan apa yang menjadi tujuannya. Permasalahan pun dimulai dengan satu hal yang sederhana: perasaan gelisah karena harus masuk ke universitas atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Disinilah terlihat kalau Carson itu cerdas. Bersama dengan Malerie, Carson menyusun rencana dan strategi bagaimana supaya tujuannya itu bisa tercapai.
Selain hubungan dengan orang-orang yang ada di sekolah, Colfer juga memberikan gambaran hubungan Carson dengan keluarganya. Dengan kedua orangtuanya serta neneknya. Pembaca disuguhi sedikit gambaran bahwa kesulitan yang Carson hadapi di sekolah belum ditambahi dengan apa yang terjadi dengan keluarganya. Namun, Colfer memberikan penyelesaian yang cukup baik. Bagaimana Carson bisa berdamai dengan masalah yang ada di keluarganya itu.
Secara cerita, buku ini menarik. Begitu ringan. Tetapi harap berhati-hati karena banyaknya umpatan dan guyonan yang bersifat sarkas yang ada di dalam buku ini. Tetapi humor yang ada pun juga cerdas (dan aku rasa, mereka yang mengerti tentang perkembangan budaya populer yang akan memahaminya). Sayangnya, Colfer mempercepat perjalanan plot pada bagian akhir. Membuatnya seakan-akan "harus selesai". Padahal, masih ada kemungkinan cerita Carson bisa dibuat lebih seru. Meskipun begitu, Colfer sudah bagus dengan membuat akhir cerita tidak sesuai dengan ekspektasiku (atau mungkin sebagian besar pembaca?).
Saran Shiori-ko:
Karya Colfer di buku ini merupakan karya yang bagus. Sebuah humor ringan berbalut situasi SMA. Struck by Lightning bisa menjadi buku pertama dari Colfer sebelum lanjut membaca bukunya yang lain yang lebih tebal.
No comments:
Post a Comment