Penulis: Ashlee Vance
Jumlah halaman: 400 halaman
Tahun terbit: 2016 (pertama kali terbit 2015)
Penerbit: Virgin Books
Format: mass market paperback
Harga: Rp 104.000 di Periplus
Rating Shiori-ko: 3.5/5
Sinopsis:
South African born Elon Musk is the renowned entrepreneur and innovator behind PayPal, SpaceX, Tesla, and SolarCity. Musk wants to save our planet; he wants to send citizens into space, to form a colony on Mars; he wants to make money while doing these things; and he wants us all to know about it. He is the real-life inspiration for the Iron Man series of films starring Robert Downey Junior.
The personal tale of Musk’s life comes with all the trappings one associates with a great, drama-filled story. He was a freakishly bright kid who was bullied brutally at school, and abused by his father. In the midst of these rough conditions, and the violence of apartheid South Africa, Musk still thrived academically and attended the University of Pennsylvania, where he paid his own way through school by turning his house into a club and throwing massive parties.
He started a pair of huge dot-com successes, including PayPal, which eBay acquired for $1.5 billion in 2002. Musk was forced out as CEO and so began his lost years in which he decided to go it alone and baffled friends by investing his fortune in rockets and electric cars. Meanwhile Musk’s marriage disintegrated as his technological obsessions took over his life ...
Elon Musk is the Steve Jobs of the present and the future, and for the past twelve months, he has been shadowed by tech reporter, Ashlee Vance. Elon Musk: How the Billionaire CEO of Spacex and Tesla is Shaping our Future is an important, exciting and intelligent account of the real-life Iron Man.
Resensi Shiori-ko:
Mengenal Elon Musk dari pacarku dan perbincangan di kantor Start Up tempat aku pernah bekerja dulu. Semakin penasaran karena Elon Musk juga pernah muncul dalam salah satu episode The Simpsons. Pertama kali buku ini terbit, hanya tersedia dalam format hardcover yang pastinya dengan harga cukup mahal. Setelah menunggu satu tahun lamanya, akhinrya aku punya kesempatan untuk membaca yang versi lebih ramah kantong!
Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Memang, sosok Elon Musk bagi pembaca Indonesia masih kurang pamor ketimbang siapa itu Steve Jobs dan Bill Gates. Maka dari itu, dengan adanya buku ini, bisa mengenalkan ada yang juga punya ambisi besar untuk membuat masa depan kita lebih baik dan dialah Elon Musk. Tentu saja dalam melakukan perkenalan, sebaiknya menggunakan kata-kata yang mudah dipahami. Namun buku ini menggunakan kosa kata level menengah plus beberapa istilah yang aku rasa tidak begitu familar di kalangan pembaca.
sumber |
Meskipun begitu, hal yang membantuku bisa menyelesaikan buku ini adalah karena penyampaiannya yang begitu rapi dan terstruktur. Mencoba memahami kosa kata memang bisa jadi masalah, tetapi pembaca juga tidak akan bertambah pusing jika mengetahui pada fase apakah buku ini bercerita tentang kehidupan Elon Musk. Bagiku, buku ini tidak begitu membosankan. Pada akhir bagian, penulis punya sesuatu atau kata-kata dari Elon Musk sendiri yang membuat pembaca menjadi kembali bersemangat.
Isi Buku
Buku ini terbagi menjadi beberapa bab sesuai dengan fase kehidupan Elon Musk. Sebelumnya, penulis menceritakan bagaimana awalnya ia memutuskan untuk menulis biografi mengenai tokoh terkenal ini.
Buku diawali dengan kehidupan masa kecil Elon Musk hingga akhirnya bagaimana bisa ia berada di Amerika Serikat. Setiap bab bercerita mengenai tahapan-tahapan kehidupan Elon Musk hingga ia bisa menjadi sebesar sekarang. Itupun tidak berhhenti. Masih ada bagian yang berutur bagaimana Elon Musk menjadi CEO untuk perusahaan-perusahaan yang sangat futuristik dan bagaimana ia bisa tetap menjalankannya hingga kini walau tetap saja banyak orang yang beranggapan kalau perjalanan ke Mars adalah hal yang mustahil untuk dilakukan.
Bagian yang paling aku suka adalah tentang bagaimana Elon Musk berusaha untuk terus memperjuangkan mimpinya namun di sisi lain, pernikahannya juga kedapatan masalah. Mantan istrinya, Justine, membeberkan kepada media mengenai rumah tangga mereka, yang bagi Elon Musk, mengganggu konsentrasi kerjanya. Aku juga suka bagian dimana Elon Musk selalu langsung pada inti pertemuan ketimbang berbasa-basi di depan, Bagi orang-orang terdekatnya, Elon Musk hanya mau mengeluarkan kata-kata dimana itu bisa membuatnya mendapatkan apa yang ia mau sehingga seringkali beredar gosip kalau Elon Musk adalah orang yang dingin.
Tidak heran, banyak juga orang yang mengatakan kalau Elon Musk adalah salah satu manusia dengan mental baja. Begitu banyak cobaan yang pernah ia lalui tetapi ia tidak pernah begitu saja menyerah terhadap mimpinya. Lagi-lagi orang-orang terdekatnya mengatakan, "Elon punya dunianya sendiri dan kitalah yang terabsorbsi ke dalam dunianya."
Selain narasi kehidupan Elon Musk, buku ini dilengkapi dengan foto-foto dari Elon Msuk bayi hingga kini memegang kendali atas masa depan manusia melalui Tesla dan SpaceX dan SolarCity.
Saran Shiori-ko:
Ada hal yang bisa dipelajari dari seorang Elon Musk. Kemauan yang begitu kuat membuatnya tidak menyera begitu saja. Aku rasa, buku ini wajib dibaca oleh siapapun yang merasa kalau mimpinya terlalu tinggi atau tidak layak diperjuangkan.
Such a great analysis and explanation
ReplyDelete