Wednesday, March 28, 2018

One of Us is Lying



Judul One of Us is Lying sering didengungkan oleh banyak orang. Dari yang merekomendasikan bahwa debut McManus ini tanpa celah hingga edisi terjemahannya yang terbit cepat di Indonesia. 

Dalam misi untuk mengembalikan mood membaca, pilihanku saat itu adalah Katarsis (yang mana harus pinjam terlebih dahulu) atau buku ini.

Mari kita bahas buku ini dari sisi novel young adult, bukan dari sisi novel thriller.


Penulis: Karen M. McManus
Jumlah halaman: 413 halaman
Tahun terbit: 2017
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Sinopsis: 
Senin sore, lima murid memasuki ruang detensi.
Namun sebelum detensi berakhir, Simon tewas. Menurut para penyidik, kematiannya disengaja. Apalagi kemudian ditemukan draft artikel gosip terbaru untuk ditayangkan pada Selasa, sehari setelah kematian Simon. Gosip heboh tentang empat orang yang berada dalam ruangan detensi bersamanya.

Mereka berempat dicurigai, dan semuanya punya rahasia terpendam. Salah satu di antara mereka pasti ada yang berbohong.
***

Ada 5 tokoh utama, yang menjadi pusat dari segala pola perilaku kehidupan di Bayview High: Simon, Nate, Cooper, Bronwyn, dan Addy. Mereka berlima memiliki daya tarik masing-masing sehingga ketika Simon meninggal secara mendadak, rasanya 4 orang sisanya adalah sasaran empuk untuk dituduh. Mereka tampak seperti tokoh yang tidak punya kekurangan. 

Novel ini dibagi menjadi tiga bagian. Dengan masing-masing bagian membuka tabir rahasia 4 orang yang selamat itu tadi. Satu per satu memiliki sesuatu yang bisa dibilang sebagai motif untuk menghabisi Simon. Bahkan, anak-anak sekolahnya hingga para reporter menjulukinya Klub Pembunuh Bayview dan Empat Sekawan Bayview. Stereotipe mengatakan, mereka berempat tidak beraksi sendiri. Yang membuat Simon tewas adalah 4 orang tersebut, bekerja bersama-sama. 

source
Sungguh sebuah teori-teori yang menarik, yang membuat pembaca seakan tidak bisa berhenti. Kadang megambil jeda sejenak memang perlu, sebab McManus senang sekali memberikan kejutan-kejutan kecil tentang para tokoh -- termasuk tokoh-tokoh sampingan yang sengaja diposisikan sebagai sosok yang tidak diperhitungkan oleh pembaca. 

Kembali lagi, buku ini adalah novel young adult. Membahas pembunuhan namun tidak terlalu banyak keterlibatan polisi (maka, jangan disandingkan dengan tulisan Gilian Flynn, atau Tami Hoag). McManus membeberkan kepribadian para tokoh melalui penuturan sudut pandang orang pertama, ya para tokoh itu sendiri. Mereka bisa saja saling menilai sesamanya, membuat pembaca bingung siapakah yang sebenarnya berbohong. 

Selain memperlihatkan kekuatan karakter masing-masing, McManus tidak lupa memberikan bumbu romansa ke dalam cerita. Meskipun proporsinya tidak banyak, tetapi cukup manis. Baik itu tentang hubungan Cooper atau Addy dengan kekasihnya, hingga hubungan-hubungan lain yang tercipta akibat 4 tokoh yang selalu diasosiakan dengan kebersamaan. 

Tidak berhenti sampai di situ saja. Kompleksitas yang disuguhkan tidak melulu tentang penyelidikan akan kematian Simon. McManus juga memberikan tambahan pada masalah keluarga. Hubungan yang erat menjadi renggang dan sebaliknya. Meskipun auranya adalah thriller, tetapi McManus juga ingin pembacanya merasa emosional layaknya permasalahan bertumpuk yang dihadapi oleh para tokoh.

Aku tidak mau membicarakan bagaimana penutupnya. Tapi ketika membaca One of Us is Lying, aku malah teringat dengan We Were Liars karya E. Lockhart. Semua tokoh tampaknya sempurna. Namun di balik hidup yang dielu-elukan oleh seluruh penghuni sekolah, masing-masing punya rahasia yang dibela mati-matian agar tidak terbongkar.

Omong-omong, One of Us is Lying menjadi buku yang menyelematkanku dari book slump akibat kesibukan bekerja belakangan hari ini. Dengan tebal yang lebih dari 200 halaman, awalnya sempat skeptis, nanti tidak akan selesai juga. Eh, kok ceritanya asyik :3 Boleh kak, dicoba baca ya! :D

2 comments:

  1. Ulasan yang ringkas. Aku bahkan nggak jadi-jadi ulas buku ini. Huhuhu.

    ReplyDelete
  2. Kalau dilihat dari covernya terlihat kayak buku cinta-cintaan gitu eh :') Ternyata ceritanya menarik dari review ini.

    ReplyDelete