Saturday, April 5, 2014

How I Read Tag

Lagi iseng main-main ke salah satu blog milik book blogger yang juga berdomisili di Surabaya, kak Stefanie Sugia dan memutuskan untuk ikut menjawab tag yang berjudul: How I Read. Sebetulnya, tulisan di blog kak Stefanie berbahasa Inggris, namun aku akan mengubahnya dan menjawab dalam bahasa Indonesia saja, maklum belakangan ini membaca buku berbahasa Indonesia terus, jadi otak agak melambat kalau disuruh berkata-kata menggunakan bahasa Inggris :p

sumber


 1. How do you find new books to read?

Mudah kok. Aku suka sekali bermain ke toko buku, bahkan hampir setiap akhir pekan aku habiskan disana. Kalau sudah ada di toko buku, aku seakan menyisir ruangan. Dimulai dari yang berada di rak display paling depan, biasanya deretan buku New Release dan Best Seller. Nah dari situlah aku tahu buku-buku baru. Yang aku lihat tentu desain cover, karena menurutku first impression is important

Selanjutnya nama penulisnya. Kalau penulis itu sudah terdengar, maka aku tidak akan ragu lagi dengan kualitas tulisannya. Tetapi kalau masih asing bagiku...hmm aku pikir-pikir dahulu ya. 
Aku juga kadang mendapat masukan dari ayah yang memang seorang kutu buku. Jadi terkadang ayah merekomendasikan judul dan nama penulisnya, menanyakan padaku apakah aku sudah pernah membaca karyanya belum. Kalau belum, beliau biasanya akan memasukkan pada daftar must-buy-books.

Dari Tumblr pun juga bisa. Aku memang follow beberapa book tumblrblog. Mereka suka sekali reblog foto atau gambar dari buku-buku tertentu. Menurutku, semakin banyak yang reblog buku tersebut, maka buku itu (sepertinya) layak baca.

2. How did you get into reading?

sumber

Bermula saat aku masih SD. Aku suka sekali membaca komik. Aku tidak membelinya, melainkan menyewa dari rental komik yang letaknya tepat di seberang sekolahku itu. Komik yang aku baca seperti karyanya CLAMP, hingga yang berbau olahraga seperti Slam Dunk dan Tennis no Oujisama. 

Berlanjut saat SMP, aku masih suka membaca komik. Hingga duduk pada kelas 8, aku bertemu dengan seorang teman, Zemy panggilannya, yang suka membaca. Ia membaca buku (ya! yang penuh dengan tulisan itu). Gara-gara dia suka meminjam koleksi pribadi ayahku, alhasil aku jadi ketularan juga untuk membaca buku.

Sekarang sih, membaca buku sudah seperti bagian hidup. Rasanya ada yang aneh kalau dalam sehari aku tidak membaca.

3. How has your taste in books changed since you've gotten older?

Berubah sih tidak terlalu berubah. Dari dulu aku suka baca komik dan kurang menggemari bacaan yang romance. Hingga saat ini pun masih begitu. Namun bedanya, aku sekarang sudah merambah pada dunia non-fiksi. Bisa dibilang ketika aku sedang lelah dengan bacaan fiksi, aku membaca buku yang non-fiksi, I try to cope with the reality.
Yang aku baca masih saja fairy tales, children literature. Dan aku tidak masalah dengan hal itu. Menurutku, menyenangkan membaca buku dongeng karena secara tidak langsung aku menstimulus otakku untuk lebih kreatif.


4. How often do you buy books?

Tidak tentu. Bisa sebulan sekali, bisa seminggu sekali. Pokoknya ketika aku sedang ada uang atau ayah dengan baik hati mengajak ke toko buku, aku akan membeli satu. Bahkan pernah ketika satu bulan penuh dengan acara diskon menjelang natal dan tahun baru, aku hampir menghabiskan separuh dari upahku bekerja hanya untuk buku. Syukurlah! Ayah tidak marah. Beliau pun tampaknya tidak masalah jika aku "membuang" uangku untuk investasi (berupa ilmu) :D


5. How did you get into book-blogging?

Thanks to my lectures to drag me into their research about teen online literacy. Ya, dosenku meminta tolong padaku untuk melakukan pengumpulan data mengenai literasi online di kalangan remaja. Aku pun mulai masuk-masuk ke berbagai komunitas literasi online dan salah satunya adalah Blog Buku Indonesia. Melihat bagaimana anggota mereka sering berbagi posting tentang buku dan penampilan blog buku mereka sepertinya menyenangkan juga apabila aku membuat juga. Dan akhirnya, aku memutuskan untuk mulai merintis Shiori-ko ini per Januari 2014. Doakan bisa langgeng ya :")
6. How do you react when you don't like the end of a book?

Jujur...biasa saja. Karena menurutku itu menjadi hal yang tidak terduga. Aku membaca memang menikmatinya, akan tetapi jiwaku yang berada di alam buku itu tidaklah 100%. Sehingga jika akhir cerita bukan sesuai dengan seleraku, ya aku tidak terlalu kecewa. Paling-paling merasa kesal jika buku itu aku beli dengan harga yang tidak ramah kantong mahasiswa, eh ternyata isinya begitu saja :p

7. How often have you taken a sneaky look at the back of the page to see if it's a happy ending?

Never. Karena aku tidak mau untuk tidak merasakan ketegangan yang disuguhkan buku itu. Aku lebih memilih membacanya perlahan daripada terburu-buru ingin tahu seperti apa akhir ceritanya. Kalau aku tidak cocok dengan buku itu, lebih baik aku berhenti di tengah jalan dan tetap tidak mengintip halaman terkahirnya.

8. How many people are you going to tag, and who are they?

As many people as they can answer this question tag! Apalagi kalau bisa sampai saling berkomunikasi lebih lanjut. Aku dengan senang hati ingin mengenal mereka dan menjadikan mereka kawan diskusi :D  

---

sumber
 Dari jawaban yang aku tuliskan, sudah bisakah aku dinobatkan menjadi book addict? :)

1 comment:

  1. Haii, makasih udah join yaa ;) followed your blog, too! :)

    ReplyDelete