Sunday, February 22, 2015

Perjalanan Panjang = Amy & Roger's Epic Detour

Penulis: Morgan Matson
Jumlah halaman: 480 halaman
Tahun terbit: 2014
Format: paperback
Harga: Hadiah Resensi Pilihan Gramedia Pustaka Utama
Rating Shiori-ko: 4/5
Sinopsis:
Ayah Amy baru-baru ini meninggal karena kecelakaan mobil. Ibunya memutuskan pindah jauh untuk memulai hidup baru. Dan Amy harus menyusul ibunya dengan naik mobil... ditemani Roger. 

Ia sebetulnya tak terlalu bersemangat, karena harus melakukan perjalanan panjang dengan cowok yang sudah bertahun-tahun tidak ditemuinya tersebut.
Perjalanan ini mungkin terasa canggung––terutama karena persahabatan mereka lantas berkembang ke arah baru. Tetapi, bersama-sama, Amy dan Roger akan menemukan jalan-jalan baru untuk melanjutkan hidup.

Resensi Shiori-ko:
Terima kasih Gramedia Pustaka Utama karena mengirimkan judul ini sebagai hadiah dari Resensi Pilihan (aku terpilih berkat resensiku tentang Biang Inovasi bulan Desember lalu).

Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Karena aku membaca yang edisi terjemahan, maka aku rasa bahasa Indonesianya tidak terlalu kaku dan tidak terlihat dipaksa untuk menjadi seluwes bahasa aslinya. Nampaknya penerjemah berusaha untuk membuat aura dalam buku ini tidak banyak berubah namun juga tidak seakan-akan dibuat-buat sama dengan yang edisi bahasa Inggrisnya. Secara keseluruhan bahasanya dapat dipahami, tidak ada kosakata sulit. Tetapi aku yakin kamu akan sering menemukan kata "menyugar" yang aku sendiri sempat berpikir jangan-jangan kata itu salah ketik, tetapi nyatanya tidak. Setelah aku mengakses KBBI barulah aku tahu bahwa artinya adalah "menyisir rambut dengan tangan" dan memiliki kata dasar "sugar". Menarik.

Selain itu, penerjemah membiarkan pembuka bab dalam bahasa Inggris seperti sebagaimana mestinya dan tidak memberikan terjemahannya. Bagiku hal tersebut bagus, karena bagaimanapun juga kata-kata yang sesungguhnya berima dalam bahasa Inggris bisa kehilangan keunikannya jika diubah menjadi bahasa Indonesia. Begitu pula dengan makna yang tersirat di dalamnya. Tidak hanya itu, ada pula beberapa kalimat yang juga dibiarkan dalam bahasa aslinya, seperti bagian ketika tokoh utama saling berbalas lirik lagu.

Kekurangannya adalah banyak sekali salah ketik dalam buku 400 halaman ini. Yah, aku rasa baik penyunting maupun yang mebaca proof read copy lelah jadi menjadi tidak terlalu jeli. Sayangnya hal tersebut mengganggu penghayatan membaca yang ingin aku resapi.

Plot
Dikisahkan dari sudut pandang orang pertama, Amelia Curry -- atau dipanggil Amy, seorang siswi SMA yang harus pindah ke Connecticut mengikuti ibunya. Pembaca akan menyusuri cara berpikir Amy yang maju dan mundur. Seperti yang ditulis dalam sinopsis bahwa perjalanan tersebut dilakukan olehnya karena kematian ayahnya. Maka dari itu, dalam buku ini pembaca tidak langsung diberikan latar belakang yang jelas terhadap latar belakang secara gamblang pasa awal-awal cerita. Melainkan membiarkannya mengalir menjadi bab sendiri di sela-sela kisah perjalanan Amy. Namun sayangnya, ada beberapa bagian dimana aku cukup merasa bingung apakah dia bercerita dalam past tense ataukah present tense. Kadang bagian tersebut hanya dipisahkan oleh sebuah gambar yanga aku kira masih rangkaian cerita dari paragraf sebelumnya.

seperti inilah aku membayangkan Amy menjadi navigator // via www.pixshark.com

Plot mundur diceritakan ketika Amy melamun sejenak memikirkan masa lalunya atau ketika seseorang bertanya tentang dirinya. Setiap bagian mundur tersebut tidak tampak dipaksa, melainkan berada pada suatu bingkai yang bagiku pas.

Penokohan
Sebenarnya aku merasa buku ini condong lebih banyak pada tokoh Amy ketimbang rekan seperjalanannya, Roger Sullivan. Selain karena sudut pandang hanya dari Amy, aku juga merasa bahwa cerita ini sangat Amy-sentral. Seakan seluruh buku hanya menuturkan bagaimana Amy berusaha menyelesaikan permasalahan-permasalahan kecil selama perjalanan dan mengatasi ketakutannya untuk kembali menyetir mobil. Disini diceritakan bahwa Amy memiliki kembaran yang bernama Charlie yang berada di North Carolina. Hidupnya berubah sejak kematian ayahnya. Masih dalam perasaan tidak mau diganggu, ibu Amy memaksanya menyusul ke Connecticut dengan mobil yang disopiri oleh Roger Sullivan, teman masa kecilnya yang bahkan Amy sendiri lupa-lupa ingat siapa dia. Karakter Amy digambarkan melalui percakapan dalam benaknya sendiri dan melalui percakapan-percakapan. Aku menanngkap bahwa Amy adalah salah satu sifat siswi SMA yang kesepian, introvert dan memiliki tameng yang cukup ampuh sehingga tidak semua orang bisa masuk ke dalam kehidupan pribadinya.

via www.theincidentaltourist.com

Sedangkan Roger Sullivan, tidak digambarkan terlalu jelas karena semua asumsi berasal dari bagaimana Amy melihat Roger. Meski Roger juga memiliki porsi sebagai tokoh utama, tetapi aku tidak terlalu merasakan hal itu. Jatah eksistensi Roger terpotong oleh kepentingan Amy untuk membuka diri dan kembali menyetir mobil seperti dahulu. Namun tetap saja, namanya juga digambarkan dari pemikiran siswi SMA, Roger dideskripsikan sebagai bocah lelaki yang menyenangkan dan bersikap baik serta manis. Seperti kebanyakan laki-laki pada umumnya. Roger pun sebenarnya bersedia menyupiri Amy tidak semata-mata karena dia butuh tumpangan menuju Philadelphia melainkan ada tujuan lain yang baru Amy ketahui diperjalanan. Mengejar tujuan lain dari perjalanan California-Connecticut secara tidak langsung memperlihatkan bagaimana cowok, mahasiswa, bisa jatuh cinta begitu besar pada seorang cewek. Yang aku suka dari Roger adalah bagaimana dia menghargai pendapat orang lain dan selama aku membaca buku ini aku tidak menemukan bahwa Roger adalah pribadi yang tempramental & dia cerdas serta berwawasan luas. Tipikal pacar idaman, kurasa.

Ide Cerita
Kalau boleh aku berkomentar, buku ini sebenarnya adalah jurnal perjalanan yang dibumbui oleh perasaan pribadi antara penumpang dan sopirnya yang kemudian mereka refleksikan pada setiap individu. Jangan heran ketika ada deskripsi yang cukup mendetil tentang suatu negara bagian mulai dari lanskap, suasana jalannya, atau bahkan makanan yang terkenal disana. Kisah fiksi ini membuat pembaca yang berada di luar Amerika Serikat mungkin akan bingung membayangkan seperti apa setiap negara bagian, atau bahkan tidak dapat berimajinasi jarak antara California-Connecticut itu sejauh apa, tapi minimal pembaca mendapat informasi baru (salah satu yang aku suka dari sebuah buku). 

Pembaca akan melihat bagaimana Amy dan Roger menyusuri setiap jalanan di negara bagian dari yang paling sepi hingga yang cukup ramai. Bagaimana mereka memutuskan melewati jalanan mana dan dimana akan menyantap makanan. Tidak hanya itu, buku ini juga disisipi oleh potongan-potongan foto ala scrapbook, daftar lagu milik Amy dan Roger yang diputar selama perjalanan, potongan struk belanja mereka, dan hal-hal lucu lainnya. 

via www.whatnerdgirlsays.com
Untuk akhir cerita sebenarnya mudah ditebak. Tidak ada puncak konflik yang membuat pembaca menjadi deg-degan, tetapi ada suatu hal yang membuatku bertahan membaca buku ini: ingin mengetahui bagaiman Amy bisa melalui semua cobaan yang menimpanya dan memaksakan diri untuk pindah. Seakan pembaca pernah merasakan hal yang sama dan memastikan apakah cara yang Amy lakukan sama dengan apa yang dilakukan pembaca. Karena itulah, jangan heran jika bumbu percintaannya minim (tapi aku lebih suka itu). Kisah perjalanan ini menarik karena dibungkus dengan sangat ringan dan cukup manis.

Oh iya, pada halaman-halaman terakhir ada catatan dari penulis sendiri mengenai apa yang harus kamu lakukan jika dalam perjalanan panjang dan daftar lagu yang bisa kamu coba dengarkan ketika berkendara. 

Saran Shiori-ko:
Aku menikmati proses membaca buku ini meskipun rasanya datar. Tetapi aku menemukan beberapa serpihan diriku pada diri Amy dan aku rasa tidak ada salahnya mencoba menyelesaikan membaca buku ini. Makna yang ingin disampaikan buku ini sesungguhnya juga tidak jauh berbeda dengan buku kisah perjalanan yang lain, bahwa jika kita secara fisik sudah siap untuk "berpindah" bagaimana dengan diri kita dari dalam (inner self). Mengingatkan kita bahwa perjalanan tidak hanya soal bersenang-senang, tapi kemauan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Aku juga jadi semakin setuju bahwa melakukan perjalan adalah sebenarnya untuk mencari dirimu yang sebenarnya.

Tidak, buku ini tidak membosankan meski humornya sedikit sekali. Coba saja baca jika kamu ingin suatu bacaan ringan, tidak terlalu menye, namun cukup informatif (mengenai Amerika Serikat). 

No comments:

Post a Comment