Penulis: Rick Yancey
Jumlah halaman: 300 halaman
Tahun terbit: 2014
Penerbit: Putnam
Format: paperback
Harga: Rp. 160.000 di Periplus
Rating Shiori-ko: 3/5
Sinopsis:
How do you rid the Earth of seven billion humans? Rid the humans of their humanity.
Surviving the first four waves was nearly impossible. Now Cassie Sullivan finds herself in a new world, a world in which the fundamental trust that binds us together is gone. As the 5th Wave rolls across the landscape, Cassie, Ben, and Ringer are forced to confront the Others’ ultimate goal: the extermination of the human race.Cassie and her friends haven’t seen the depths to which the Others will sink, nor have the Others seen the heights to which humanity will rise, in the ultimate battle between life and death, hope and despair, love and hate.
Resensi Shiori-ko:
Atas nama mengerjakan penelitian alias skripsi, akhirnya aku bisa bertemu Natasha dan memutuskan untuk sekalian saja meminjam buku kedua dari The 5th Wave. Sesungguhnya novel The 5th Wave meninggalkan kesan yang cukup mendalam dan membuatku hangover dan pada saat itu aku ingin segera membaca kelanjutannya. Walaupun baru bisa terwujud sekarang, ini dia penilaianku:
Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Masih khas Rick Yancey, permainan diksinya enak dan terkadang aku merasa ada beberapa bagian yang mewah dan indah. Rick Yancey menurutku jago meramu sebuah pesan yang sederhana ke dalam kemasan kata-kata kiasan yang menarik. Walau memang dari susunan kosa katanya, sebagian kecil menggunakan istilah yang belum pernah aku tahu apa artinya.
Sayangnya, pada bagian-bagian mendekati akhir, Rick Yancey malah bermain dengan detil deskripsi. Sudah banyak yang tahu bahwa aku kurang suka dengan penceritaan yang mendetil dan lambat. Memang sih, bagian itu berpengaruh terhadap akhir cerita, dimana sesungguhnya Rick Yancey ingin menampilkan suatu hal yang natural, tidak terburu-buru, sehingga pembaca bisa lebih menerima mengapa Rick Yancey menulis akhir cerita yang seperti itu.
sumber |
Masih sama seperti komentarku tentang The 5th Wave, buku ini pun menggunakan beragam sudut pandang yang sengaja ditinggalkan secara misterius oleh Rick Yancey. Ia membuat pembaca menebak-nebak siapakah yang bertutur. Dimana ada sudut pandang orang pertama dari 3 tokoh dan kemudian penggunaan sudut pandang orang ketiga. Cukup membingungkan malah karena aku seakan-akan harus meraba siapakah yang berbicara.
Plot
Salah satu yang menjadi ciri khas tulisan Rick Yancey, atau bahkan cara penyampaian untuk seri The 5th Wave adalah alur yang maju dan mundur. Meski tidak diungkapkan secara eksplisit, tetapi pembaca bisa langsung mengetahui kemana lajunya plot dalam suatu bab. Setidaknya dengan plot yang maju mundur tersebut bisa membuat pembaca lebih memahami karakter-karakter yang menjadi tim inti para pemain utama.
Penokohan
Sedikit berbeda dengan buku sebelumnya, The Infinite Sea lebih menekankan pada tokoh Ringer. Apabila sudah membaca The 5th Wave, tokoh ini baru ada muncul pada bagian akhir. Buku ini dibagi menjadi dua bagian yakni Book One dan Book Two. Book One masih ada tokoh Cassie Sullivan dan Evan Walker sebagai penutur dan fokus pada permasalahan masing-masing. Evan Walker setidaknya mulai mengungkap dirinya yang membuat ia menjadi ingin bertemu dengan Cassie segera setelah insiden peledakan Camp Haven. Sedangkan untuk tokoh Cassie sendiri, karena sudah banya terkespos pada The 5th Wave, tidak terlalu banyak hal yang baru.
sumber |
Pada Book One pulalah, masa lalu seorang tokoh, Poundcake, juga terungkap. Hingga buku ini bisa aku selesaikan, belum terlihat apakah Poundcake akan memiliki suatu peran penting sehingga Rick Yancey membirikan beberapa bab untuk menguak kisah Poundcake sebelum tiba di Camp Haven.
Sedangkan pada Book Two, semuanya dipusatkan pada tokoh Ringer. Membahas masa lalu Ringer sebelum ia bertemu Vosch dan menjadi salah satu prajurit andalan Camp Haven. Melalui perckapannya dengan tokoh baru, Razor, minimal pembaca bisa tahu latar belakang Ringer mengapa ia secara sadar mau menjadi prajurit untuk Vosch. Namun di Book Two pulalah pembaca seakan jadi agak bingung karena sepertinya heroine yang ingin dimunculkan oleh Rick Yancey pun tidak hanya Cassie. Seakan bagian Book Two adalah semacam bentuk "kamp" untuk Ringer untuk segera mulai melawan The Others.
Ide Cerita
Secara garis besar, ide ceritanya masih sama dengan The 5th Wave, dugaan bahwa adanya The Others (entah itu alien atau mungkin Parasyte?) menginvansi bumi. Pada The Infinite Sea memang memperlihatkan bentuk perlawanan terhadap kaum The Others, tapi yang membuatku lebih "terikat" dengan cerita ini adalah adanya kemungkinan bahwa sebenarnya The Others itu tidak ada, bahwa mereka semua itu hanyalah manusia-manusia biasa yang didoktrin, dan masih banyak spekulasi lainnya tentang kemungkinan siapa sebenarnya The Others itu (termasuk bagaimana cara membedakannya dengan yang lain hingga strategi yang mereka gunakan untuk menghabisi ras manusia).
Saran Shiori-ko:
Kalau saja bukan karena idenya, mungkin aku akan menyerah di tengah jalan karena The Infinite Sea tidak seseru The 5th Wave. Bumbu romantisnya masih kurang untuk takaranku. Tetapi, kalau mau tahu bagaimana kelanjutan kisah Ben Parrish, Cassie Sullivan, dan Evan Walker, mungkin kamu harus membacanya. Aku berharap buku ketiganya, The Last Stars, tidak mengecewakan seperti ini.
No comments:
Post a Comment