Penulis: Rick Riordan
Jumlah halaman: 516 halaman
Tahun terbit: 2015
Penerbit: Disney Hyperion
Format: paperback
Harga: Rp 220.000 di Periplus
Rating Shiori-ko: 4/5
Sinopsis:
Who cut off Medusa's head? Who was raised by a she-bear? Who tamed Pegasus? It takes a demigod to know, and Percy Jackson can fill you in on the all the daring deeds of Perseus, Atalanta, Bellerophon, and the rest of the major Greek heroes. Told in the funny, irreverent style readers have come to expect from Percy, ( I've had some bad experiences in my time, but the heroes I'm going to tell you about were the original old school hard luck cases. They boldly screwed up where no one had screwed up before. . .) and enhanced with vibrant artwork by Caldecott Honoree John Rocco, this story collection will become the new must-have classic for Rick Riordan's legions of devoted fans--and for anyone who needs a hero. So get your flaming spear. Put on your lion skin cape. Polish your shield and make sure you've got arrows in your quiver. We're going back about four thousand years to decapitate monsters, save some kingdoms, shoot a few gods in the butt, raid the Underworld, and steal loot from evil people. Then, for dessert, we'll die painful tragic deaths. Ready? Sweet. Let's do this.
Resensi Shiori-ko:
Berbekal pengalaman tahun lalu dengan Percy Jackson's Greek Gods, akhirnya untuk kali ini aku memilih untuk membelinya melalui program pre-order yang dihelat oleh Periplus. Awalnya aku ditawari versi Inggris, namun karena kavernya tidak bagus, aku memilih untuk membeli versi Amerika, meskipun harganya lebih mahal.
Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Masih khas Riordan, buku ini dituturkan dari sudut pandang Percy Jackson mengenai apa yang ia tahu selama ini tentang kisah hidup para pahlawan dalam mitologi Yunani. Sentuhan modernnya begitu terasa, tidak seperti buku pengantar mitologi Yunani yang selalu terkesan membosankan. Gaya Bahasa yang digunakan dalam buku ini sangat ringan untuk diikuti. Riordan sering mengaitkan suatu peristiwa dengan apa yang terjadi dalam dunia modern kita. Pantas sih, karena memang buku ini ditujukan kepada pembaca usia middle grade. Untuk masalah kosa kata memang aku akui ada beberapa yang aku sendiri tidak begitu tahu. Beberapa istilah yang sepertinya spesifik juga sempat muncul, membuat pembaca tampaknya harus membuka kamus terlebih dahulu untuk mengerti apa yang dimaksud oleh Riordan. Sayang, tidak ada catatan kaki untuk memberikan penjelasan lebih lengkap.
Plot
Tentu saja karena cerita ini menuturkan tentang bagaimana para pahlawan di era Yunani kuno, plotnya pun berada dalam masa lampau namun semakin maju. Ceritanya dinarasikan dari sudut pandang Percy Jackson, seorang demigod modern (jadi jangan heran kalau sampai ada banyak istilah modern juga di dalam ceritanya).
Penokohan
Ada 12 pahlawan Yunani yang diceritakan dalam buku ini. Masing-masing mendapat jatah satu bab. Bedanya dengan Percy Jackson's Greek Gods ialah bahwa dalam buku ini, setiap pahlawan alias para tokoh utamanya diceritakan sedetil mungkin. Sejak siapa orang tuanya, apa yang membuat ia menjadi pahlawan, hingga bagaimana mereka mengakhiri hidupnya. Beberapa dari pahlawan mungkin sudah sering didengar namanya seperti Hercules dan Jason, tetapi sisanya ternyata membuat pembaca tahu bahwa pahlawan Yunani tidak hanya 2 orang itu saja.
salah satu ilustrasi yang ada dalam buku - Hercules vs Hydra // sumber |
salah satu ilustrasi dalam buku - Jason & Iron Bulls |
Masing-masing tokoh utama ternyata memiliki keterkaitan satu sama lain. Hal ini disinggung oleh Percy Jackson selama cerita bahwa mereka tidak hidup pada masa yang terlampau jauh. Bahka ada bagian yang menceritakan bahwa Hercules juga ikut Jason ketika menjalankan misinya yang berbahaya untuk merebut kebali Surai Emas.
Meskipun nama-nama para tokoh ada yang sulit diucapkan, rasanya hal itu tidak menjadi penghalang pembaca untuk terus membaca dan mengetahui bagaimana kisah hidupnya. Beberapa tokoh minor yang disebutkan dalam buku ini juga membuat kita tahu asal muasal suatu kata (yang kebayakan diambil untuk menghargai jasa pahlawan).
Mengingat mereka juga seperti manusia pada umumnya, para pahlawan ini tidaklah bebas dari kesalahan. Beberapa malah lebih sering melakukan kesalahan daripada membantu rakyat di kotanya. Jadi setidaknya Percy Jackson menunjukkan bahwa titel sebagai pahlawan tidak membuat seseorang bebas dari dosa. Setidaknya seperti itu.
Ide Cerita
Aku suka dengan inisiatif Riordan untuk menulis buku khusus yang menjelaskan Dewa Dewi Yunani dan juga para pahlawannya. Minimal pembaca ketika membaca serial yang ditulis Riordan mengeti siapa para tokoh dewa dewi dan pahlawan yang sering kali disebutkan dalam cerita. Pendekatannya pun unik, menggunakan sudut pandang Percy Jackson dan mengkorelasikannya dengan kejadian awam di masa sekarang, membuat pembaca muda rasanya lebih mudah menyerap cerita ketimbang dituturkan seperti buku mitologi pada umumnya.
Saran Shiroi-ko:
YOU JUST GO READ IT DUDE. Buku yang menghibur dan kalau aku boleh mengakui, buku ini seru. Sering aku lupa waktu ketika tengah asyik melalui petualangan bersama dengan para tokoh pahlawan dalam cerita tersebut. Mahal sih bukunya, tapi worth it. Oh iya kalau tidak mau beli yang impor, harap sabar menanti karena buku ini tengah diterjemahkan.
No comments:
Post a Comment