Wednesday, January 20, 2016

Do

sumber

Penulis: Handoko Hendroyono
Jumlah halaman: 198 halaman
Tahun terbit: 2015
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Format: paperback
Harga: Rp 65.000 di Gramedia.com
Rating Shiori-ko: 3.7/5
Sinopsis: 

Mencari jalan keluar itu mengasyikan. Proses mencari solusi itu menyenangkan menemukan solusi itu menyenangkan menemukan solusi itu membahagiakan kreatif itu panggilan jiwa untuk memberi makna.
Resensi Shiori-ko:
Terlambat. Mungkin itu kata yang paling bisa menggambarkan bagaimana aku menyadari kalau tulisan Handoko Hendroyono ternyata punya pesan yang menarik dan disampaikan dengan menyenangkan. Membaca Do meskipun tanpa membaca buku sebelumnya ternyata tidak membuat aku bingung, Malahan, aku ingin membeli Brand Gardener (sayangnya sudah tidak banyak di toko buku) dan mengenali apa yang dimaksud oleh Handoko dalam setiap tulisannya.

Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Ada hal lain yang bisa diamati dari gaya penulisan Handoko. Ia mennulis secara tegas namun tidak kehilangan sentuhan kreatifnya. Buku ini diposisikan sebagai buku untuk menegur orang-orang yang hanya bisa berwacana saja tanpa mau untuk memulainya. Meskipun tidak begitu terlihat frontal, tetapi Handoko mencoba menunjukkan dari pemilihan kosa katanya bahwa masih banyak orang di Indonesia yang pandai berteori tanpa ada tindakan praktiknya. Namun, lagi-lagi, caranya itu lah yang berbeda dengan yang lain. Sisi kreatifnya ditonjolkan sebagai media penyampaian supaya lebih mudah dipahami oleh pembaca. 

Desain dan Tata Letak
Masih sama seperti buku yang menonjolkan sisi kreatifnya, Handoko juga bermain dengan ilustrasi, desain, dan tata letak untuk memperkuat pesannya. Tidak sekedar tulisan. Tata letak halaman pun disesuaikan dengan konten tulisan yang ingin ia sampaikan. Jangan heran jika buku ini malah terlihat banyak gambarnya ketimbang tulisan. Mungkin bagi Handoko, karena manusia adalah makhluk visual, menurunkan ide tulisannya ke dalam sebuah gambar akan lebih mudah dicerna.

Isi Buku
Dalam buku ini, Handoko lebih banyak menyoroti orang Indonesia yang sebagian besar masih suka berandai-andai, punya banyak ide dan pemikiran yang bagus tetapi tidak ada realisasinya. Handoko juga mengatakan, mereka yang berharap bisa berpindah kewarganegaraan karena malu menjadi WNI seharusnya mengintropeksi diri. Melalui buku Do, Handoko mengayakan kalau menjadi warga Indonesia adalah sebuah berkah karena di Indonesia ada banyak hal yang bisa dieksplorasi lebih jauh. Menjadi warga negara Indonesia menandakan kalau setiap orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi kreatif, memecahkan masalah dan memudahkan kehidupan masyarakatnya. Cara yang digunakan oleh Handoko untuk mengatakan pesan tersebut cukup menarik. Ia tidak hanya memberikan tulisan yang berpotensi membuat pembaca cepat bosan, melainkan disuguhkan dengan gambar dan ilustrasi yang menarik.

Saran Shiori-ko:
Dengan harga yang tidak terlalu mahal dan jumlah halaman di bawah 200 halaman, buku ini bisa dilahap dengan cepat. Tetapi pesan di dalamnya memiliki makna yang lebih dari itu. 

1 comment: