Monday, December 28, 2015

Circo di Patrimonio + Blog Tour & Giveaway

Circo de Patrimonio
Penulis: Sylvee Astri
Jumlah halaman: 268 halaman
Tahun terbit: 2015
Penerbit: De Teens
Format: paperback
Rating Shiori-ko: 3/5
Sinopsis:


Casa de Patrimonio, sebuah panti asuhan yang melatih anak-anaknya menjadi pemain sirkus. Di tempat inilah, Frene, si pelempar pisau tumbuh besar. Dia bertemu dengan Stella, seorang pecinta sirkus yang dilarang orang tuanya untuk menonton sirkus lagi, saat sedang promosi. Tentu saja Stella tertarik dengan Circo de Patrimonio. Kemudian, Stella mengenal Luce, cewek yang sangat dicintai Frene, tapi belum menjawab pernyataan cinta Frene, juga Cent, cowok yang takkan seorang wanita pun bisa menolak.

Konflik mulai terjadi, mulai dari cedera pemain, perizinan pertunjukan, permasalahan keluarga, juga percintaan. Semua terangkum manis dalam Casa de Patrimonio.

***

“Awalnya, Ella menolak. Tapi, papamu terus memaksa. Akhirnya, Ella menuruti keinginan papamu. Ella terlalu percaya pada papamu, mungkin karena terbuai oleh ucapan manis papamu hingga mereka melakukan gerakan yang sangat berbahaya. Ella bergantung di udara, hanya dengan menggenggam tangan papamu. Mereka berputar cepat di atas, lalu pegangan papamu terlepas.”
Napas Stella tertahan. Lepas?

Resensi Shiori-ko:
Begitu membaca sinopsisnya, aku tergerak untuk melanjutkan membaca keseluruhan ceritanya. Novel ini seakan mengingatkanku pada salah satu novel luar yang juga bertemakan sirkus, namun dengan latar waktu yang berbeda.

Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Ringan sekali! Sejak awal cerita ini bertutur, penulis menyampaikan ceritanya dengan gaya yang sangat mudah dipahami oleh pembaca-pembaca remaja. Sejauh aku menikmati buku ini, tidak ada kosa kata yang sulit. Semuanya sudah sering dijumpai. Mungkin itulah mengapa buku ini bisa sangat dengan mudah aku selesaikan, ya karena penulis tidak membuat kisahnya disampaikan dengan cara yang berbelit-belit.

Plot
Meskipun disampaikan dari sudut pandang orang ketiga, plot buku ini dapat dibilang selalu maju. Adapun bagian kembali ke masa lalu adalah ketika dialog terjadi. Penulis tidak membuat satu bab khusus untuk menjelaskan bagaimana kehidupan terdahulu dari para tokoh.

Begitu pula dengan konfllik. Konflik tidak sesedarhana itu. Tidak sebatas Stella, sang tokoh utama dan sirkus yang dicintainya. Ternyata masih ada konflik lain lagi yang membuat cerita ini cukup menarik untuk dihabiskan dalam sekali duduk saja. 

Penokohan
Ada Stella, sang tokoh utama yang merasa bahwa dirinya seharusnya berada di dunia sirkus. Berpindah-pindah negara mengikuti kemauan orangtuanya tidak menjadi halangan baginya untuk menemukan sirkus, hingga teman baru. Stella awalnya menyembunyikan semua itu dari orangtuanya, tapi yang namanya ibu, mana bisa sih dibohongi? Dan disitulah konflik sudah mulai terasa.

Kemudan ada tokoh laki-laki yang sama-sama merupakan tokoh utama. Frene namanya, Kalau dari deskripsi penulis, rasanya Frene adalah sosok yang sangat digilai oleh kebanyakan perempuan (bahkan aku sendiri membayangkan dirinya sebagai sosok yang charming). Frene merupakan salah satu anggota sirkus. Frene dan Stella bertemu secara tidak sengaja, dan di situlah konflik mulai menjadi rumit.

Masih ada tokoh lainnya yang memiliki andil dalam jalan cerita Stella dan dunia sirkus. Masih ada tokoh yang rasanya bisa bikin kita gregetan. Well, kalian akan menemukannya ketika membaca buku ini pastinya!

Ide Cerita
Mungkin baru buku ini yang membawakan konsep cerita sirkus dari penulis asli Indonesia sebab selama ini aku membaca buku dengan tema yang sama dari penulis luar. Seperti yang sudah aku tuliskan sebelumnya, dari sinopsisnya saja sudah mampu menarik orang untuk mencari tahu apa yang terjadi selanjutnya dengan Stella dan Frene. Dan konflik yang diangkat ternyata tidak semudah Stella kesulitan mendapatkan izin dari orang tuanya.

Lalu, mengapa aku hanya memberi 3 bintang dari 5? Jujur, aku merasa novel ini terlalu terburu-buru untuk menyelesaikan konflik yang cukup kompleks. Begitu sudah hampir selesai, penulis seakan memudahkan semuanya agar novel cepat berakhir, Padahal aku rasa, konflik yang ada didalamnya bisa diselesaikan secara bertahap sebelum mencapai penyelesaian secara keseluruhan.

Saran Shiori-ko:
Untuk kalian yang ingin membaca novel dengan latar tema yang berbeda, novel Circo di Patrimonio ini bisa jadi pilihan, sebab karena bahasanya yang ringan, buku ini juga membawa hal baru yang mungkin selama ini belum banyak dibahas. 

***

Tunggu! Kalian mau 1 eksemplar Circo di Patrimonio dan 1 buah buku dari Diva Press secara gratis? yuk, ikutan giveaway berikut ini! 


Caranya:


  1. Peserta terbuka untuk umum yang berdomisili di Indonesia (wajib)
  2. Follow/Subscribe blog ini juga ya! (wajib)
  3. Follow Twitter Penerbit Diva Press di @divapress01 dan/atau like fanpage "Penerbit DIVA Press" (wajib)
  4. Follow Twitter Shiori-ko di @hzboy (opsional)
  5. Share postingan ini di Twitter dan/atau Facebook, jangan lupa mention @hzboy (Twitter) dan/atau Hestia Istiviani (Facebook). Gunakan tagar #GACDP supaya aku bisa dengan mudah memantau para peserta ya! (wajib)
  6. Jawab pertanyaan "Apa yang akan kamu lakukan jika keputusanmu untuk mengikuti passion ditentang oleh orangtua?" (wajib).
  7. Tinggalkan di kolom komentar bawah ini: nama lengkap, kota domisili, akun Twitter dan/atau Facebook, serta jangan lupa jawaban atas pertanyaan giveaway ini ya! (wajib).


Giveaway ini dibuka hingga 3 Januari 2015 dan pengumumang pemenang akan dilakukan pada tanggal 4 Januari 2016.

Kriteria peniliaian berdasarkan pemenuhan syarat di atas plus jawaban yang paling menarik. Setiap peserta hanya boleh menjawab satu kali saja ya!

Apabila ada pertanyaan, sila langsung mention di Twitter @hzboy. Good luck!

20 comments:

  1. Raafi | Tangerang | @raafian

    tautan berbagi giveaway: https://twitter.com/raafian/status/681301941775802372

    Jawaban:
    Oke. Anggap saja Hestia sedang menanyakan hal ini di akun ask.fm-ku. Anggap saja. Orangtua memang segala-galanya. Aku berpedoman jika ridho orangtua adalah yang terpenting dalam menjalani hidup. Jadi, aku akan tetap menuruti apa kemauan mereka walaupun passion berkata lain. Aku yakin mereka memilihkan hal itu karena merupakan yang terbaik bagi anaknya, kelak. Dan lagi, mereka yang membiayai semuanya. Jadi, turuti sajalah!

    Setelah itu, kamu masih bisa mengejar passion-mu di sela-sela tuntutan orangtua tersebut. Pasti ada jalan, guys! Percaya deh! Karena aku sudah sedang menjalaninya juga.

    Be luck on me!

    ReplyDelete
  2. Diyah Nur (Follow via GFC)
    Jakarta
    @diyah8151
    https://twitter.com/diyah8151/status/681369305703776256

    Aku orangnya passive aggresive, jadi kemungkinan bakalan nurut sama orang tua. Lagian, kalau sampai di tentang banget pasti ada alasan dong kenapa, jadi ngga mungkin sampe nekat ngejar passion tanpa restu ortu. Untungnya sih, aku ngga pernah ditentang mau ngapain selama masih tau batasan-batasannya, toh udah gede tau yang mana yang baik dan engga. Tapi kalau ngikutin passion pun mungkin akan kebentur masalah biaya, masa mau minta sama orang tua juga, padahal ngga di restuin, udah cukuplah tindakan egoisnya dari SD sampe SMA, masa masih mau ngebebanin orang tua juga. Engga ah, aku pasti nurut (meskipun aku bukan anak penurut :p), karena aku paling ngga suka ngerepotin orang lain, apalagi orang tua sendiri.

    ReplyDelete
  3. Ten | Yogyakarta | @ten_alten

    "Apa yang akan kamu lakukan jika keputusanmu untuk mengikuti passion ditentang oleh orangtua?"

    -->> aku tau kalau orangtua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. tapi selama passionku itu berdampak positif, aku milih nekad jalani passionku diam-diam untuk membuktikan pada orangtuaku, kalau apa yang aku lakukan itu bukan sesuatu yang buruk. tidak perlu berdebat atau adu argumen, yang diperlukan hanyalah pembuktian. talk less, do more.. :D

    ReplyDelete
  4. Icha Syifa Yuldani
    Semarang
    Twitter: @IchaSyifa_

    Jawaban:
    Orangtua pasti memiliki pilihan yang terbaik untuk anaknya, aku sadar itu. Dan itu benar-benar terjadi padaku saat ini. Ketika aku mulai yakin dan benar-benar yakin pada passionku, orangtuaku malah menganggap apa yang ingin aku tekuni tidak akan banyak menimbulkan kesuksesan dalam hidup. Sedangkan mereka memilih sesuatu yang aku sendiri merasa bahwa tempatku bukan di situ. Awalnya aku merasa, ini saatnya aku sekali saja tidak menuruti keinginan orangtua. Tapi, melihat harapan besar yang terlihat di mata orangtuaku atas pilihan mereka, sementara aku sendiri selalu berpikir dan merasa 'tempatku bukan di situ, aku memiliki pilihan lain', aku mengembalikan semua pada Allah. Hanya Dia yang tahu apa yang terbaik untukku. Berdoa dan istikharah agar didapatkan pilihan yang terbaik. Jika nanti jawaban Allah mengatakan bahwa aku harus menuruti passionku, aku akan melaksanakannya sepenuh hati, karena itu adalah yang terbaik. Tetapi jika aku harus menuruti keinginan orangtuaku, aku akan menjalankannya dengan baik, karena semua itu adalah jalan dari Tuhan yang paling baik. Hanya saja, aku tidak akan menyerah. Aku tetap akan mengejar passionku sembari aku melakukan pekerjaan pilihan orangtua. Tidak masalah, kan? Selama itu baik. Selama aku menikmatinya. Justru ini menjadi ajang pembuktian pada orangtuaku, bahwa jika kita mencintai pekerjaan dan menjalaninya dengan hati, pasti akan membawa kebahagiaan dan kesukesan sendiri.

    ReplyDelete
  5. Salman Al Farisi
    Cianjur
    Twitter: @SalmanAl_F

    Jawaban:
    Yang akan saya lakukan jika keputusan saya untuk mengikuti passion ditentang oleh orangtua adalah dengan cara melakukan pembicaraan terbuka antara saya dengan kedua orangtua, kemudian saya akan mengutarakan alasan saya memilih passion tersebut untuk meyakinkan mereka, kemudian saya akan menanyakan apa saja sih yang membuat kedua orangtua saya keberatan merestui pilihan saya tersebut. Jika pada akhirnya orangtua
    masih menentang keputusan saya, maka saya akan terus berpegang pada pendirian saya karena saya yakin orangtua tidak bermaksud untuk melarang, namun mereka hanya merasa takut jika saya gagal dalam menjalankan passion saya. Untuk itulah saya harus bekerja keras mewujudkan passion saya menjadi kenyataan agar ketakutan kedua orangtua akan nasib anaknya menjadi sirna.

    ReplyDelete
  6. Andini Vidyalestari
    Denpasar, Bali
    @avl9095

    Jawaban :
    Menurutku tergantung situasi dan kondisi sih. Anggap untuk keadaanku sekarang. Jujur sampai saat ini aku masih bergantung pada orang tuaku dan aku juga orang yang pengecut yang masih takut dengan resiko. Seandainya aku menentang keras pada keluargaku dan ternyata passionku hasilnya tidak sesuai dengan bayanganku. Apa yang kulakukan selanjutnya? Akhirnya pilihannya kembali ke keluarga, kan? Apa masih punya muka kalau begitu kejadiannya?
    Tapi jika menurutku passionku akan berhasil atau aku tidak dapat tergantung lagi. Aku akan mendahulukan passionku dan bekerja keras untuk membuktikan pilihanku. Orang tua memang pasti menuntun anaknya ke jalan yang terbaik, namun beliau juga manusia bukan? Kesalahan seperti kesalahan strategis dan lain - lain bukan hal yang tidak mungkin dihindari. Namun bukan berarti juga aku selalu benar, aku juga manusia.

    ReplyDelete
  7. Fransiska Nugrahani
    Semarang
    @CizkaNugrahani

    Buatku passion adalah diriku, dan orang tua adalah penopang doa demi kesuksesanku... ketika pasionku ditentang oleh orang tuaku, aku akan tetap mengejarnya, berusaha sebaik mungkin mewujudkan impianku dan memberikan yang terbaik untuk mereka...
    aku tetap ingin menjadi diriku sendiri dan membahagiakan orang tuaku..
    aku yakin orang tua pasti akan mendoakan yang terbaik untuk anaknya dan pada suatu titik akan menghargai usaha kita :)
    Hanya butuh keyakinan, usaha, dan terus berdoa :)

    ReplyDelete
  8. Wahyuni
    Makassar
    @Unhyukie_m

    link share: https://twitter.com/Unhyukie_m/status/681663070234517504

    "Apa yang akan kamu lakukan jika keputusanmu untuk mengikuti passion ditentang oleh orangtua?"

    Saya sudah sering mengalami "passion ditentang orang tua". Mulai dari jurusan kuliah yang saya inginkan, sampai dimana saya akan lanjut kerja nantinya. Tapi, perbedaan pendapat antara kita dan orang tua bukan berarti kita melawan apa yang mereka inginkan, saya hanya ingin jadi diri sendiri. Nah, ketika pertentangan muncul, saya akan duduk bicara baik-baik dengan kedua orang tua untuk menjelaskan menjelaskan mengapa kita memilih passion kita dan mengapa mereka menentang. Hasil keputusan selalu tergantung bagaimana cara saya memberitahu mereka. Jika masih menolak akan saya terima dan jalani . Mereka nantinya akan sadar bahwa kita sudah dewasa dan berhak untuk memilih jalan masing-masing. Merendahkan ego adalah keputusan terbaik bagi saya mau pun mereka, toh kedua orang tua selalu punya segudang doa dan dukungan untuk anaknya selama berada di jalan yang benar. Saya selalu percaya dengan firasat kedua orang tua, mereka lebih tahu dan lebih memahami apa yang sebenarnya terbaik untuk kita :)

    ReplyDelete
  9. Nama: Didi Syaputra
    Domisili: Tembilahan, Riau
    Twitter: @DiddySyaputra

    Sederhana saja. Jika passion yang Saya geluti ditentang orangtua, sudah pasti passion tersebut punya dua kemungkinan; pertama karena memang tidak cocok atau tidak pantas untuk digeluti, kedua karena orangtua belum sepenuhnya yakin dengan kemampuan yang Saya miliki terhadap passion tersebut. Oke, sebelum memutuskan bagaimana sikap kedepannya. Maka terlebih dahulu Saya harus meneliti obtion mana di antara kedua aspek di atas yang jadi bahan pertentangan orangtua. Jika yang pertama, maka akan lebih bijak jika Saya lebih menuruti kemauan orangtua untuk memberhentikan passion tersebut. Bagaimana pun juga, tidak ada orangtua yang ingin anaknya terjerumus ke dalam kesalahan. Nah, jika aspek kedua, maka tanpa mengurangi rasa hormat, Saya akan membuktikan pada mereka bahwa Saya memang mampu dan pantas menggelutinya, ya diawali dengan membujuk atau memberi pengertian kemudian menjelaskan secara detail poin-poin di passion yang digeluti, terakhir menunjukan kemampuan akan passion tersebut. Untuk membedakan aspek pertama atau kedua yang menjadi alasan utama yang dipertentangkan orangtua, bisa dilihat dari cara bicara dan tindakan mereka ketika melarang. Last, Saya selalu menggunakan memilah dua aspek itu jika passion yang Saya sukai ditentang orangtua.

    ReplyDelete
  10. Nama lengkap: Auliyati
    Kota domisili: Serang
    Akun Twitter: @nunaalia

    "Apa yang akan kamu lakukan jika keputusanmu untuk mengikuti passion ditentang oleh orangtua?"

    Jawaban:
    Pasti kesal banget dan kecewa saat apa yang kita inginkan ditentang orangtua. Tapi sebagai seorang anak, aku harus mengikuti apa kata orangtua, apalagi jika masih dalam tanggungan mereka hehee. Mungkin terpaksa, tapi tidak ada salahnya mengikuti kata orangtua, karena mereka punya lebih banyak pengalaman hidup dan mereka selalu ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun jika aku sudah bisa mandiri, bisa membiayai kehidupan sendiri, aku akan menjalankan hal yang menjadi passion aku yang sempat tertunda dulu, walaupun mungkin agak sedikit terlambat. Setidaknya dulu aku tidak mengecewakan orangtua dengan memaksakan keinginan aku, dan sekarang aku masih bisa mengejar impian untuk melakukan apa yang menjadi passionku itu. Tuhan pasti akan memberikan kemudahan dan pertolongannya untuk anak-anak yang mau berbakti kepada orangtuanya. :)

    ReplyDelete
  11. ^Kartika Nurul Hikmah
    ^Cirebon
    ^twit: @hoshinotika
    ^fb : tikahoshino

    Ketika aku benar-benar yakin, mantap dengan passionku. Aku akan melakukannya, tapi tentu saja tidak tanpa izin ortu (karena aku gak bisa tanpa izin mereka :3). Oleh karena itu aku akan melakukannya dengan sungguh-sungguh, sehingga ortu akan tahu betapa seriusnya aku dengan apa yang aku inginkan. Percayalah, usaha keras tak akan mengecewakanmu ^^
    So, keep work hard and catch your dream ^^

    ReplyDelete
  12. nama lengkap : Annisa Nuramdhani
    kota domisili : Cirebon
    akun Twitter : @niszari

    Passion itu kan kebutuhan untuk para wanita. tapi jika passion itu memang dilanggar oleh orang tua, mau apa dikata? orang tua kan yang melahirkan kita. mendidik kita hingga dewasa. jika orang tua tidak mengizinkan apa yang akan kita lakukan lebih baik jangan dilakukan.karena keputusan orang tua adalah masa depan terbaik bagi anaknya.

    ReplyDelete
  13. Nama: Wika Agustina
    Domisili: Medan
    Twitter: @agstnwika

    Saya menerima keputusan orang tua dan mengikuti apa yg mereka mau selagi masih dalam sesuatu yang saya suka atau saya bisa dalami. Karena di dalam hidup saya, kebahagiaan orang tua adalah segalanya. Semua perkataan orang tua adalah doa bagi anaknya menurut saya. Jadi jika orang tua menetang sesuatu yg berhubungan dengan passion saya, mungkin itu adalah sebuah firasat dari orang tua. Saya juga masih hidup dan tergantung dengan orang tua. Seluruh biayai hidup orang tua yang menanggung. Jadi apa salahnya kita mengikuti pilihan orang tua, anggap saja hanya untuk menyenangkan hati mereka. Dan sesuatu yg orang tua inginkan untuk kita meskipun bukan passion kita belum tentu tidak sebagus pilihan kita. Karena orang tua lebih dulu makan asam garam jadi sepertinya mereka lebih tau mana yang terbaik untuk anaknya.

    ReplyDelete
  14. nama lengkap : Mukhammad Maimun Ridlo
    kota domisili : Sleman, DIY
    akun Twitter : @MukhammadMaimun

    "Apa yang akan kamu lakukan jika keputusanmu untuk mengikuti passion ditentang oleh orangtua?"

    Yang akan aku lakukan jika passionku ditentang orangtua :
    1) Ridlo Alloh tergantung pada Ridlo orang tua. Dan aku percaya itu. Kita ingin sukses, maka kita harus nurut sama orang tua (Selama itu bukan untuk melakukan perbuatan menyimpang). Insya Alloh kalau orang tua meridoi pa yang kita lakukan, maka Alloh juga akan meridloi.
    2) Passion masih bisa dilaksanakan sembari kita menuruti kehendak orangtua. Kecuali memang sangat berlawanan. Contoh aja kita hobi ngeband, padahal orang tua kita pengennya kita jadi guru misalnya. Maka, kita bisa kan jadi guru yang ngeband ?? malah bisa juga buat ngajarin muridnya musik...
    3) Sesuatu yang baik buat diri kita menurut kita, belum tentu baik menurut Alloh (dan kadang-kadang orang tua saja). So, dijalananin aja dulu ... Pasti ada hikmah di balik batu.. eh, di balik peristiwa.

    ReplyDelete
  15. Nama: Kitty Wibisono
    kota domisil: Jakarta
    akun Twitter: @womomfey
    Link Tweet share: https://twitter.com/WoMomFey/status/683228600800120832

    "Apa yang akan kamu lakukan jika keputusanmu untuk mengikuti passion ditentang oleh orangtua?"

    Hmmm… sebenernya hal ini pernah kualami kok ketika masa sekolah dulu. Saat itu aku hendak memilih masuk jurusan Bahasa di SMU, namun orang tuaku ingin aku masuk IPA atau IPS, bahkan karena nilai-nilaiku selalu bagus dan jadi juara umum, maka pihak sekolah melalui KepSek juga membujukku agar aku masuk jurusan IPA. Aku mungkin memang juara umum di sekolah, tapi aku tahu pasti kalau aku tidak punya passion di bidang ilmu pasti.

    Akhirnya dengan berbagai daya upaya aku berusaha meloloskan diri dari desakan orang-orang disekitarku. Saat itu aku mengambil langkah negosiasi dengan orang tuaku. Aku katakan kepada mereka bahwa kali ini aku akan menuruti keinginan mereka karena aku menghormati dan menghargai mereka sebagai orang yang selama ini sudah membesarkan dan mendidikku dengan baik, namun kutegaskan bahwa ada konsekuensi dibalik keputusanku ini. Aku harus diperbolehkan mengambil jurusan kuliah sesuai dengan passionku kelak. Karena aku tidak mau berakhir uring-uringan selama bertahun-tahun demi bisa lolos sebagai sarjana tanpa punya passion terhadap perkuliahan yang akan kuhadapi. Rasanya akan sangat konyol!

    Akhirnya orang tuaku setuju dengan keputusanku dan merasa senang karena aku tetap mau memperhatikan masukan mereka demi kebaikan dan masa depanku juga. Dan aku pun menjalani masa-masa kelas 3 SMU di jurusan IPS dengan nilai-nilai terbaik dan tetap dapat keluar sebagai juara umum sebagai rasa terima kasihku atas dukungan dan kepercayaan kedua orang tuaku.

    Jadi, sampai sekarang pun aku tetap akan melakukan negosiasi terlebih dahulu dengan orang tuaku jika kami mengalami perbedaan pendapat dan cara pandang. Kurasa tidak ada untungnya ngotot karena sebenarnya mereka hanya ingin yang terbaik bagi kita. Justru disaat-saat seperti inilah kita harus mampu menunjukkan bahwa kita dapat dipercaya untuk menjalankan passion kita dengan sikap yang penuh tanggung jawab dan bukannya bersikap masa bodoh.

    ReplyDelete
  16. Nama : Pratiwi oryza
    Kota domisili : cirebon
    Akun witter : @pratwioryza
    "Apa yang akan kamu lakukan jika keputusanmu untuk mengikuti passion ditentang oleh orangtua?"
    sejujurnya aku ngga terlalu memperhatikan passion, tapi kadang aku ikutin passion yang lagi temen-temen aku pake. Aku memang ngga berkepribadian tetap, tapi jika orang ua udah ngga ngeboehin mau gimanalagi? ridho allah-kan ridho orang tua, lagian kalau orang tua ngelarang sesuatu itu pasti buat kebaikan kita, mereka lebih berpengalaman dari kita anak-anaknya. Belum tentu apa yang baik di mata kita baik buat oranglain, yang ngeliat penampilan kitakan oranglain, yang menilai baik buruknya jugkan oranglain. Aku bakal nurutin kata orag tua walaupun itu ngerusak keinginan aku. Aku ngga peduli kalau nanti orang-orang bakal bilang "ih dia ngga ngikutin pssion banget siih" atau dibilang norak atau yang lainnya, akungga peduli.Aku hanya ingin patuh terhadap orangtua aku yang udah membesakan da merawat aku sampe udah tumbuh segede ini. Aku sangat bersyukur.

    ReplyDelete
  17. Nama :Nova Indah Putri Lubis
    Domisili : Medan
    Twitter : @n0v4ip
    Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/683376796948013058

    Sebelumnya saya tanya dulu ke ortu alasan mereka menentang keputusan saya. Pasti ditentang karena ada alasannya kan. Jika menurut saya memang ada benarnya, saya akan ikuti keinginan mereka sembari menyusun rencan juga supaya passion saya di bidang tersebut tetap terealisasi. Jadi, meski saya mengikuti perintah orangtua, tapi saya juga tetap mendalami passion saya dengan harapan jika passion yang saya geluti berhasil, saya akan
    menunjukkan hasilnya pada orangtua saya.

    Terima kasih ^^

    ReplyDelete
  18. Nama lengkap : Agatha Vonilia Marcellina
    Domisili : Jember
    Twitter : @Agatha_AVM
    Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/683467049339719680

    Aku akan menunjukkan kepada orang tuaku bahwa apa yang telah aku pilih tidak salah. Aku harus membuktikan kepada mereka. Kalau aku mengikuti kehendak orang tua dan menyerah begitu saja. Setidaknya mereka aku harus memberiku sebuah kesempatan. Sekali-kali aku harus menggunakan hakku untuk berpendapat dan menjalani yang cocok dengan diriku. Kalau aku gagal, berarti kekhawatiran orang tua ku terbukti.

    ReplyDelete
  19. Putu Rini Cipta Rahayu
    Karangasem, Bali
    @rinicipta

    Sebenarnya, aku adalah tipikal orang yang berusaha patuh, penurut dan menaati norma. Restu orang tua juga hal yang utama dalam mempertimbangkan akan melakukan sesuatu hal. Aku yakin, setiap orang tua memiliki cara tersendiri dalam menjaga anak-anaknya, punya cara tersendiri untuk membesarkan mereka. Sejatinya, semua menginginkan yang terbaik. Meski kadang alasan mereka susah diterima oleh kita, tapi percayalah bahwa mereka telah berpengalaman dan berpikir lebih luas dari kita.
    Selama aku yakin dengan passion ku, aku akan mencoba menjelaskan kepada mereka tentang pilihanku ini. Tapi kalau misalnya aku belum yakin, aku mungkin akan memikirkan pertimbangan yang mereka sampaikan. Ya, jangan sampai menyesal pada diri sendiri dan menyakiti perasaan orang terdekat.

    ReplyDelete
  20. Nama: Rosyida Salsabila
    Kota: Kediri, Jawa Timur.
    Twitter: @Penulis24
    Mungkin kita berfikir bahwa kitalah yang paling tahu apa yang kita inginkan. Dulu awal pertama saya juga merasa seperti itu. Orang tua tidak pernah memahami keinginan saya. Tapi kemudian saya tersadar. Juga mari kita renungkan bersama, orang tua kita lahir jauh sebelum kita, mereka telah merasakan banyak asam garam kehidupan, melewati banyak badai cobaan. Tentu mereka, telah berpengalaman lebih tahu mana jalan yang lebih baik untuk kita jalani. Jadi sekarang, cobalah kita hargai pendapat mereka. Pahami juga apa yang mereka inginkan tidak lain adalah untuk kebahagiaan kita. Namun, bila juga belum mendapat penyelesaian, coba bicarakan secara baik-baik pada mereka, apa yang sebenarnya kita dambakan. Semoga, sekeras-keras hati orang tua juga tetap akan luluh, bila itu untuk kebahagiaan anaknya.

    ReplyDelete